Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Olahraga » Berlangsung Sengit, Final Tinju antara Kota Malang Melawan Kota Batu Diwarnai Protes

Berlangsung Sengit, Final Tinju antara Kota Malang Melawan Kota Batu Diwarnai Protes

  • calendar_month Sab, 5 Jul 2025

Peweimalang.com, Kota Batu – Laga final tinju antara Kota Malang melawan Kota Batu berlangsung sengit. Pertandingan ini memperebutkan medali di kelas Light Welter putra di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025. Digelar di GOR Ganesha, Kota Batu,  Jumat (4/7/2025), perebutan gelar juara berlangsung sengit dan berujung aksi protes

Pertandingan ini mempertemukan petinju Kota Malang, Muhammad Erlang Alun Saputra, dengan wakil Kota Batu, Yohanis Agustaf Waang. Dalam laga tersebut, Erlang berhasil keluar sebagai pemenang, dan berhasil meraih medali emas.

Dengan keputusan itu, tim pelatih dan ofisial Kota Batu sempat melayangkan protes kepada perangkat pertandingan terkait hasil penilaian wasit dan juga hakim.

Link Banner

Ketua Pengurus Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Batu, Ismail Ngabalin, menyampaikan bahwa pihaknya melayangkan protes. Pasalnya ia menilai terdapat banyak pelanggaran yang dilakukan atlet Kota Malang namun tidak direspon tegas oleh wasit.

“Banyak pelanggaran, tapi tidak ada pemotongan poin. Kalau tidak salah, kami menghitung lebih dari delapan kali,” ungkap Ismail.

Ia menyoroti kebiasaan petinju Kota Malang yang terlalu sering menunduk selama pertandingan.

Ismail turut menyoroti perubahan skor di layar monitor pertandingan. Menurutnya, pada ronde pertama petinju Kota Batu unggul 3-2, namun keadaan berbalik pada ronde kedua hingga akhirnya kemenangan diraih Kota Malang.

Meski sempat melayangkan protes, Ismail mengaku menerima hasil pertandingan karena telah bersifat mutlak. Ia berharap agar ke depan ada evaluasi terhadap kinerja wasit dan juri demi kemajuan olahraga tinju di Jawa Timur.

“Kita sudah paham karena hasilnya sudah mutlak. Tapi perlu ada evaluasi juga demi kebaikan olahraga tinju di Jawa Timur,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Technical Delegate cabor tinju, Sunarko, menyatakan bahwa hasil pertandingan sudah sah dengan skor akhir 3-2 untuk kemenangan Kota Malang. Menurutnya adanya protes itu hal yang wajar karena ingin mendapatkan medali yang terbaik.

“Kalah itu hal yang wajar, saya lihat hasil hakim dan wasit sudah betul, tidak ada masalah,” ujarnya.

Terkait dengan hasil skor yang berubah di layar monitor menjadi kemenangan untuk Kota Malang, ia mengatakan setiap berjalannya laga semua bisa berubah. Petinju yang menang di ronde awal, belum tentu bisa mempertahankan hingga akhir laga.

Di sisi lain, pelatih tinju Kota Malang, Romeo Surba, menyatakan sikap netral atas protes yang dilayangkan tim lawan. Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu mengedepankan nilai sportivitas dalam melatih para atlet.

“Yang penting kami antusias dan agresif dalam pertandingan, rajin latihan, dan selalu menyerap apa yang disampaikan pelatih. Kemudian membuktikannya di pertandingan,” ujarnya.

 

 

  • Penulis: Dafa Pratama
  • Editor: Redaksi PWI Malang Raya
  • Sumber: Liputan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less