Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » Diisukan Banyak yang Mundur, SRMP 14 Kota Batu Kini Miliki 150 Siswa dan Tenaga Pendidik Lengkap

Diisukan Banyak yang Mundur, SRMP 14 Kota Batu Kini Miliki 150 Siswa dan Tenaga Pendidik Lengkap

  • calendar_month Sab, 16 Agu 2025

Peweimalang.com, Kota Batu – Satu bulan sejak beroperasi, Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 14 Kota Batu telah memiliki 150 siswa serta tenaga pengajar dan wali asuh yang lengkap. Para siswa tidak hanya berasal dari wilayah Malang Raya, tetapi juga dari daerah sekitar seperti Kediri dan Jombang.

Kepala SRMP 14 Kota Batu, Yuliana, S.S., M.Pd., menjelaskan jumlah siswa tersebut terbagi dalam dua gelombang penerimaan. Sebanyak 100 siswa diterima pada 14 Juli 2025 bersamaan dengan sekolah rakyat lainnya, sementara 50 siswa sisanya mulai bergabung pada 1 Agustus 2025.

“Kalau ada kekurangan tenaga, langsung kami laporkan ke Satgas. Alhamdulillah, per 16 Agustus guru sudah lengkap. Hari ini bahkan ada tambahan untuk mata pelajaran IPS, TIK, dan Agama. Wali asuh juga terpenuhi, ada 15 orang,” ungkapnya saat ditemui wartawan, Sabtu (16/8/2025).

Saat ini, 15 wali asuh ditugaskan untuk membimbing 150 siswa, dengan rasio satu wali asuh mendampingi 10 anak. Selain itu, Satgas Sekolah Rakyat juga membantu mengatur berbagai bidang, mulai dari siswa, tenaga pendidik, sarana prasarana, hingga kurikulum. Menurut Yuliana, keberadaan satgas ini sangat memudahkan jalannya operasional sekolah.

Meski sudah berjalan sejak pertengahan Juli, proses belajar mengajar belum berlangsung seperti SMP negeri pada umumnya. Tahap awal diisi dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama dua minggu, dilanjutkan program persiapan berupa materi dasar Matematika dan Bahasa.

“Tujuan MPLS dan program persiapan adalah memberi motivasi internal serta mempersiapkan mental anak-anak agar kembali terbiasa belajar, karena banyak di antara mereka sudah lama meninggalkan sekolah,” ujar mantan Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Batu ini.

Sebelum kegiatan belajar reguler, para guru SRMP juga melakukan matrikulasi untuk memahami gaya belajar serta latar belakang siswa. Selain itu, seluruh peserta didik mendapat pembekalan melalui life-tools TalentDNA yang dikembangkan Universitas Ary Ginanjar, guna memetakan potensi minat dan bakat mereka.

Tak hanya pembelajaran di kelas, SRMP Kota Batu juga menyiapkan delapan kegiatan ekstrakurikuler yang akan dimulai pada September. Bidang akademik mencakup olimpiade IPA, IPS, Bahasa Inggris, dan Matematika. Sementara bidang olahraga meliputi futsal, voli, bulutangkis, dan catur.

Terkait isu siswa dan tenaga pengajar yang mundur dari sekolah rakyat, Yuliana menegaskan pihaknya memiliki strategi khusus. Menurutnya, anak-anak diberi keleluasaan untuk pulang ke rumah agar lebih mantap memutuskan melanjutkan pendidikan di asrama.

“Masuk asrama tidak boleh dipaksakan. Kalau ada pemaksaan, justru bisa bertentangan dengan prinsip KPAI terkait hak anak untuk belajar sesuai keinginan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kasus pengunduran diri sempat terjadi di SRMP Kota Batu meski jumlahnya hanya satu atau dua orang. Namun kondisi tersebut segera tertutupi dengan hadirnya siswa pengganti.

“Anak-anak yang belum tertampung di SR sebenarnya masih banyak, tapi keterbatasan daya tampung menjadi kendala. Jadi ketika ada yang mundur, kami langsung laporkan ke Satgas sesuai prosedur, setelah diberi waktu berpikir,” pungkasnya.

 

 

  • Penulis: Dafa Pratama
  • Editor: Redaksi PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less