Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Peristiwa » Semarak HUT ke-80 RI, Warga Mangliawan Gelar Lomba Tradisional Makan Krupuk

Semarak HUT ke-80 RI, Warga Mangliawan Gelar Lomba Tradisional Makan Krupuk

  • calendar_month Sen, 4 Agu 2025

Peweimalan.com, Kabupaten Malang – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, warga tidak pernah absen menggelar berbagai kegiatan lomba dan hiburan rakyat sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan terhadap bangsa. Hal ini juga terlihat di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, yang sejak awal Agustus 2025 telah memulai rangkaian lomba untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan.

Salah satunya lomba yang digelar yakni lomba anak-anak makan krupuk yang digantung pada tali. Lomba makan krupuk tersebut merupakan lomba tradisional jaman dulu, yang kini perlahan terkikis oleh perjalanan waktu.

Terlebih di era Generasi Z yang tumbuh bersama perkembangan teknologi digital, tidak banyak yang mengenal permainan tradisional seperti ini.

Selain lomba makan krupuk, ada pula lomba estafet hanger yang dilakukan secara beregu, menghadirkan suasana penuh tawa dan sorak sorai.

Tidak hanya anak-anak, para bapak-bapak pun turut ambil bagian dalam memeriahkan perayaan dengan mengikuti lomba memasak.

“Tak hanya anak-anak ikut perlombaan, namun para bapak-bapak juga akan mengikuti lomba dalam memeriahkan HUT RI, yang dijadwal untuk mengikuti lomba memasak. Tentunya akan menjadikan suasana semakin hangat dan meriah,” kata Ketua Panitia Lomba HUT RI Ke 80 warga Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang Hasanul Jawasa, Senin (4/8), kepada wartawan.

Anak-anak tampak bersemangat saat mengikuti lomba makan krupuk untuk memeriahkan HUT ke-80 RI di Mangliawan, Pakis, Kabupaten Malang. (Foto: Panitia Lomba)

Menurutnya, antusiasme warga Desa Mangliawan pada tahun ini sangat tinggi sehingga suasana perayaan menjadi semakin semarak.

Setiap akhir pekan, rangkaian lomba digelar secara konsisten sebagai bukti hidupnya kembali semangat kemerdekaan di tengah masyarakat.

Kegiatan ini akan berlangsung hingga puncak perayaan pada 17 Agustus 2025, yang akan dimeriahkan dengan hiburan rakyat, pertunjukan seni, serta acara kebersamaan lainnya.

“Kemeriahan tidak hanya dirasakan oleh peserta, tetapi juga oleh seluruh warga yang hadir sebagai penonton, pendukung, maupun panitia. Perayaan kemerdekaan telah menjadi momentum tahunan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air,” tegas Hasanul. (*).

  • Penulis: Redaksi
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less