Hadapi Sejumlah Tantangan, Bupati Malang Dorong Profesionalisme Pengelolaan Yayasan Dharma Wanita
- calendar_month Jum, 11 Jul 2025

Bupati Malang, HM Sanusi saat memberikan sambutan di acara Sosialisasi AD/ART Yayasan Dharma Wanita Kabupaten Malang. (Dafa)
Peweimalang.com, Kabupaten Malang – Yayasan Dharma Wanita Kabupaten Malang mempunyai beragam persoalan yang harus dituntaskan. Untuk menjamin kemajuan yayasan dan kesejahteraan pengajar dibawah naungan Yayasan Dharma Wanita Kabupaten Malang.
Beberapa permasalahan tersebut dijabarkan oleh Ketua Yayasan Dharma Wanita Kabupaten Malang, Feni Aryanti saat mengadakan sosialisasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), di Pendopo Agung Malang, Jumat (11/7/2025).
Feni Ardyanti mengungkapkan bahwa selama dua dekade terakhir, dokumen AD/ART yang disahkan pada tahun 2005 belum pernah disosialisasikan secara maksimal. Ia pun baru menemukan keberadaan dokumen tersebut setelah menjabat sebagai ketua yayasan sejak Februari 2025.
“Hal ini yang kemudian menjadi suatu persoalan di lembaga pendidikan, yang mana lembaga pendidikan ini bisa disebut hidup-hidup sendiri, berusaha-berusaha sendiri,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti sejumlah isu lain yang melanda Yayasan, mulai dari keharusan tenaga pendidik memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), belum terinputnya Data Pokok Pendidikan (Dapodik), hingga persoalan senioritas yang mempengaruhi struktur jabatan internal.
Lebih lanjut, Feni menyampaikan bahwa pengelolaan aset lembaga juga belum berjalan optimal. Banyak lembaga pendidikan di bawah Yayasan yang masih menempati aset milik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa tanpa status kepemilikan yang jelas.
“Itulah beberapa masalah yang kami hadapi, selain belum tersosialisasikannya AD/ART,” imbuhnya.
Yayasan Dharma Wanita Kabupaten Malang saat ini menaungi 304 lembaga pendidikan yang terdiri dari 9 Kelompok Bermain (KB), 293 Taman Kanak-Kanak (TK), 4 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 Sekolah Menengah Atas (SMA), 3 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 2 Sekolah Luar Biasa (SLB). Total tenaga pendidik yang terlibat berjumlah 1.323 orang.
“Ini adalah aset besar di bidang pendidikan yang bisa berkontribusi positif bagi Pemerintah Kabupaten Malang,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Malang HM Sanusi yang hadir dalam kegiatan itu menegaskan pentingnya pengelolaan lembaga secara profesional, terutama di tengah proses regenerasi kepengurusan yayasan.
Bupati yang akrab disapa Abah Sanusi ini menyatakan akan melakukan diskusi dengan instansi terkait untuk mengatasi berbagai kendala yang menghambat pelaksanaan kegiatan yayasan.
“Maka dari itu nanti ada pengawas yang berperan aktif, agar nanti yayasan benar-benar bisa profesional untuk mengelola yayasan,” kata Abah Sanusi.
Ia menekankan, AD/ART adalah fondasi penting bagi berjalannya roda organisasi. Dokumen ini tidak sekadar berisi aturan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai dasar dan arah perjuangan yayasan.
“Saya mendorong semua pihak memahami AD/ART secara menyeluruh, bukan hanya pengurus inti, tetapi seluruh anggota dan pemangku kepentingan, agar kita dapat menjalankan program secara tertib, terarah, dan akuntabel,” ujarnya.
Abah Sanusi juga mengajak peserta sosialisasi untuk aktif berdiskusi dan menggali pemahaman mendalam tentang AD/ART agar dapat diimplementasikan secara nyata di lingkungan kerja masing-masing.
“Keberhasilan pengelolaan lembaga pendidikan tidak hanya bergantung pada sarana dan prasarana, namun juga kepemimpinan yang visioner, kerja sama yang solid, serta komitmen terhadap nilai-nilai dasar organisasi,” tambahnya.
Ia turut menyampaikan apresiasi atas terlaksananya sosialisasi ini, sebagai wujud komitmen bersama dalam membangun organisasi yang adaptif dan profesional.
Ke depan, Bupati berharap Yayasan Dharma Wanita Kabupaten Malang mampu menjadi pelopor dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan, kesejahteraan sosial, serta kemajuan masyarakat secara luas.
- Penulis: Dafa
- Editor: PWI Malang Raya
- Sumber: Liputan
Saat ini belum ada komentar