Polres Malang Berhasil Ungkap 28 Kasus Kejahatan Selama Operasi Pekat II Semeru 2025

Peweimalang.com, Malang – Kepolisian Resor (Polres) Malang mencatatkan keberhasilan signifikan dalam Operasi Pekat II Semeru 2025 yang digelar selama dua pekan, dari tanggal 1 hingga 14 Mei 2025. Operasi ini berhasil mengungkap 28 kasus dengan 36 orang ditetapkan sebagai tersangka.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menjelaskan bahwa Operasi Pekat II Semeru 2025 difokuskan pada penindakan kejahatan jalanan dan aksi premanisme, termasuk pelaku penganiayaan, pemerasan, dan kekerasan yang meresahkan masyarakat.

“Operasi ini merupakan langkah strategis dalam menekan angka kejahatan jalanan, demi menjaga iklim investasi yang kondusif di wilayah Kabupaten Malang,” ujar AKP Bambang kepada wartawan, Kamis (15/5).

Dari hasil pengungkapan, kasus penganiayaan mendominasi dengan 26 laporan dan melibatkan 33 tersangka. Selain itu, dua kasus pemerasan juga berhasil ditangani.

Meskipun demikian, selama operasi berlangsung, tidak ditemukan aktivitas kelompok gengster, aksi kekerasan oleh debt collector, maupun pungutan liar (pungli).

AKP Bambang menambahkan bahwa modus penganiayaan yang ditemukan seringkali berupa penyerangan langsung terhadap korban akibat permintaan uang yang tidak dipenuhi. Dalam beberapa kasus, pelaku menyerang berulang kali hingga menyebabkan luka serius pada korban.

Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam (sebilah pedang dan dua bilah celurit), satu linggis kecil sepanjang 40 cm, pakaian korban dan pelaku yang terdapat bercak darah, serta tujuh hasil visum dari rumah sakit.

Selama operasi, jajaran Polres Malang menyiagakan personel di titik-titik rawan dan melakukan patroli intensif untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Patroli juga ditingkatkan melalui Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) untuk meningkatkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) agar tetap kondusif.

Operasi Pekat II Semeru 2025 merupakan agenda tahunan yang bertujuan menciptakan situasi Kamtibmas kondusif pasca libur panjang Lebaran.

“Karena untuk situasi yang kondusif diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di wilayah hukum Polda Jatim, khususnya di Kabupaten Malang. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Polri dalam menciptakan lingkungan yang aman dan terbebas dari gangguan premanisme,” pungkas Bambang. (*)