Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » 163 Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah Ikuti FRPTMA di UMM

163 Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah Ikuti FRPTMA di UMM

  • calendar_month Kam, 16 Okt 2025

Peweimalang.com, Kota Malang – Rapat Kerja Nasional (Rakornas) FRPTMA (Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) telah digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai Kamis (16/10/2025) sampai Minggu (19/102025).

FRPTMA 2025 ini diikuti oleh 163 Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M. Si menyebutkan kegiatan ini guna memajukan perguruan tinggi Muhammadiyah.

“PP Muhammadiyah sangat menghargai forum ini dan sudah ada koridor-koridor yang intinya menjadi lembaga supporting dalam memajukan perguruan tinggi Muhammadiyah, memberdayakan sesama perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah dan mengakselerasi peran dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang pendidikan,” jelas Prof. Haedar, Kamis (16/10/2025).

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada UMM karena menjadi Universitas Muhammadiyah yang terdepan, terunggul dan punya banyak prestasi dan tokoh-tokoh besar. Prof. Haedar juga menyampaikan terima kasihnya kepada UMM yang telah menjadi poros kegiatan Muhammadiyah selama tiga dekade.

“Kita sebagai bangsa masih harus bekerjankeras di bidang pendidikan selain menegah dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi,” ujarnya.

Ketua Umum Muhammadiyah, Prof.Dr. Haedar Nashir, M.Si

Menurutnya, tantangan saat ini sangat banyak, maka dari itu diperlukan kemitraan strategis antar seluruh lembaga pendidikan di Indonesia baik pemerintah maupun swasta tanpa adanya sekat-sekat.

“Karena demi bangsa dan demi Indonesia, kalau kita ingin Indonesia Emas. Seluruh lembaga pendidikan harus mengkapitalisasi seluruh potensi dan itu hanya bisa jika kita kerjasama,” tegas Prof. Haedar.

Mengenai regulasi dan posisi memang berbeda. Namun, menurut Prof Haedar, peran strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah kewajiban dari semua lembaga pendidikan.

“Pendidikan bukan hanya menyangkut kecerdasan, kemampuan menguasai IPTEK dan melahirkan orang yang komnisinya kuat. Tetapi karakter sebagai bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Menurutnya, generasi Indonesia yang berbasis nilai agama, Pancasila dan Kebudayaan akan memberi topangan penguat bagi bangsa Indonesia.

“Sehebat-hebatnya bangsa, kemajuan ilmu teknologinya. Jika karakternya tidak itu biasanya rapuh. Maka diperlukan keseimbangan dalam mendidik generasi bangsa yang berakhlak mulia, cerdas berilmu, berkeahlian dan tidak kalah pentingnya bersosial,” tandasnya.

Dengan Rakornas FRPTMA menjadikan kolaborasi antar sesama lembaga pendidikan untuk menuju generasi emas 2045.

 

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less