Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » ‘Si Ino’ Karya Okvan Sadewo, Jadi Maskot Dies Natalis ke-54 UWG

‘Si Ino’ Karya Okvan Sadewo, Jadi Maskot Dies Natalis ke-54 UWG

  • calendar_month Selasa, 3 Jun 2025

Peweimalang.com, Kota Malang- Merayaan Dies Natalis ke-54, Universitas Widyagama Malang (UWG), menyelenggarakan berbagai perlombaan. Salah satunya lomba desain maskot. Dimenangkan Okvan Sadewo, melalui karyanya yang diberi nama ‘Si Ino’.

Okvan menjelaskan, ide awal maskot tersebut muncul sejak 2021. Saat masih tergabung dalam tim promosi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UWG. Saat itu, ia merasa UWG belum memiliki maskot, yang mewakili identitas universitas.

“Proses pembuatannya sebenarnya. Memakan waktu hampir dua bulan.”
“Namun, karena pada tahun 2022 tidak kunjung selesai, akhirnya saya memutuskan untuk menyimpan dulu konsep tersebut.”
“Maskot ini baru saya selesaikan pada Maret 2025 lalu,” ujar Okvan saat ditemui wartawan, Selasa (3/6/2025).

Link Banner

Okvan Sadewo, pemenang lomba desain maskot Dies Natalis ke-54 UWG Malang. (Ist)

Dalam proses perancangannya, Okvan memilih robot sebagai ikon utama maskot. Didasari keinginan untuk menciptakan simbol, yang mampu merepresentasikan UWG secara universal.

“Brainstorming awal, mencari ikon yang benar-benar sesuai untuk menggambarkan UWG secara keseluruhan.”
“Saya kembali membuka file lama dan akhirnya memutuskan untuk menggunakan robot sebagai ikon utama,” tegasnya.

Maskot ‘Si Ino’ dirancang dengan desain robotik ceria yang mengenakan jas almamater.
Desain ini, jelas Okvan, mencerminkan semangat muda, kecerdasan, serta kesiapan UWG dalam menghadapi tantangan zaman.

“Tulisan ‘Kampus Inovasi’ di kepalanya, menjadi pengingat bahwa setiap mahasiswa UWG adalah pionir perubahan yang berpikir kreatif, berjiwa mandiri dan aktif berkontribusi dalam dunia nyata,” ujarnya.

Diakuinya, proses pengerjaan maskot tidaklah mudah. Terlebih harus diselesaikan di tengah kesibukan rutinitas kerja.

“Tantangannya adalah rasa malas dan keterbatasan waktu. Saya mengerjakannya di sela-sela pekerjaan yang saat itu sedang sangat padat, terutama pada bulan Mei,” jelasnya.

Mendapatkan kabar kemenangannya, Okvan merasa senang sekaligus bersyukur. Meski demikian, ia menyebut masih ada beberapa aspek dari desain ‘Si Ino’ yang menurutnya belum sempurna dan perlu disempurnakan.

“Saya sangat berterima kasih kepada UWG yang sudah memberikan apresiasi pada karya saya, yang sempat tertunda cukup lama. Akhirnya saya bisa sedikit bernafas lega karena bisa memberikan jejak digital yang positif bagi kampus,” ujarnya. (*)

  • Penulis: Dafa Pratama
  • Editor: Ra Indrata
  • Sumber: Wawancara

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less