Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » Psychology and Flourishing Humanity 4th, Kontribusi Psikologi UIN Malang untuk Kesehatan Mental Global

Psychology and Flourishing Humanity 4th, Kontribusi Psikologi UIN Malang untuk Kesehatan Mental Global

  • calendar_month Sel, 23 Sep 2025

Peweimalang.com, Kota Malang – Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang kembali menyelenggarakan Psychology and Flourishing Humanity (PFH) keempat kalinya. Kegiatan ini menjadi bagian upaya internasionalisasi kampus sekaligus kontribusi akademik dalam memperkuat kesehatan mental generasi muda.

Dekan Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang, Dr. Siti Mahmudah, M.Si menjelaskan bahwa PFH tidak hanya menjadi agenda rutin, melainkan juga menjadi bagian dari konferensi internasional dengan tema berbeda tiap tahunnya. Berbeda dengan tahun sebelumnya, PFH kali ini menjadi bagian dari Dies Maulidiyah UIN Maliki Malang ke-64 tahun 2025.

Tema yang diangkat tahun ini adalah Mental Health of Young People: Challenge and Solutions.

“Melalui tema ini, kami ingin membahas secara mendalam tantangan yang dihadapi remaja dalam menjaga kesehatan mental, sekaligus menemukan solusi agar mereka tetap tangguh menghadapi dinamika kehidupan,” kata Dr. Siti, Selasa (23/9/2025).

Konferensi ini menghadirkan narasumber dari dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya Dr. Hanan Dover, Psikolog Muslim dari Australia yang dikenal mengembangkan pendekatan konseling berbasis nilai keislaman di masyarakat global.

“Nantinya kita akan mengupload artikel-artikel yang dimasukkan ke jurnal terutama pada tema kesehatan mental maupun konteks psikologi dalam islam,”ujarnya.

Menurut Dr. Siti, kolaborasi dengan akademisi internasional menjadi bukti nyata UIN Maliki Malang dalam mengimplementasikan visi internasionalisasi.

“Kami selalu terbuka untuk kerjasama, tidak hanya dengan pakar nasional, tetapi juga mancanegara. Hal ini untuk memperkaya perspektif psikologi lintas budaya,” tegas Dr. Siti.

PFH ini menekankan pentingnya adversity quotient atau kecerdasan menghadapi kesulitan, spiritual dan intelektual. Menurut Dr. Siti, hal ini dianggap penting bagi remaja di tengah maraknya fenomena sosial, termasuk kekerasan, toxic relationship, hingga perilaku agresif yang muncul akibat lemahnya pengelolaan emosi.

“Perilaku seseorang adalah cerminan dari pikiran dan kondisi mental. Remaja mampu mengelola emosi dengan baik akan lebih positif dalam berperilaku,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana PFH UIN Maliki Malang, Ali Syahidin Mubarok menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 560 peserta dari lokal maupun internasional. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bersifat online.

“Ada 70 paper yang masuk di kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa. Seluruh artikel yang masuk melalui tahapan review ahli dan menyisakan 31 artikel yang layak dan sesuai dengan tema konferensi kali ini,”jelas Ali.

Ali juga berharap bahwa kegiatan ini menjadikan sebuah informasi bagi generasi saat ini. Mengingat remaja saat ini adalah penyongsong generasi emas 2045.

“Kita kampanyekan kesehatan mental kepada generasi muda karena di 2045 adalah generasi emas. Kalau mereka hari ini tidak membentuk mentalnya, kesehatan mental terganggu, bagaimana kita bisa mencapai Indonesia Emas tahun 2045,” tandasnya.

 

 

  • Penulis: Agung Budi
  • Editor: Redaksi PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less