Perhelatan Porprov, Pedagang di GOR Gajah Mada Kota Batu Mengeluh Tak Sesuai Harapan
- calendar_month Jum, 4 Jul 2025

Stan UMKM di seputar GOR Gajah Mada Kota Batu, tempat salah satu venue Porprov 2025. (Foto : Dafa)
Peweimalang.com, Kota Batu – Perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025 yang digelar di GOR Gajah Mada Kota Batu diramaikan dengan bazar UMKM. Meski begitu, sejumlah pedagang kecil tersebut mengaku penjualan mereka belum sesuai harapan.
Puspita Hardi Sari, salah satu pelaku UMKM yang berjualan minuman jeruk peras, mengungkapkan bahwa sejak mulai berjualan pada 1 Juli, hasil yang didapat masih belum maksimal.
“Bukannya kurang bersyukur ya, tapi memang belum maksimal. Semoga hari terakhir ini maksimal Mas,” ujarnya.
Puspita menuturkan bahwa pada hari pertama ia hanya meraup pendapatan sebesar Rp70.000. Meski di hari kedua sempat mengalami peningkatan. Penjualan kembali menurun di hari ketiga akibat hujan yang mengguyur venue.
Wanita yang biasanya berjualan di Alun-alun Kota Batu itu mengaku, pendapatan selama gelaran Porprov masih jauh dibandingkan dengan hasil berjualan di tempat biasanya.
“Sudah 14 tahun jualan di Alun-alun, hasil jualan di sini cukup beda,” tambahnya.
Senada dengan itu, Roni Kurniawan, pedagang makanan tahu lontong yang juga biasa berjualan di Alun-alun Kota Batu. Ia mengatakan selama perhelatan Porprov dirinya berhasil menjual sekitar 40 hingga 50 porsi makanan per hari.
“Sering juga jualan di event, biasanya menghabiskan 50 porsi. Tapi kalau event besar bisa sampai 100 porsi,” ucapnya.
Kendati demikian, Roni tetap bersyukur karena bisa berjualan di ajang Porprov ini tanpa dipungut biaya. Dengan fasilitas yang cukup memadai.
Tak hanya makanan dan minuman, UMKM yang menjual merchandise bertema Porprov Jatim 2025 juga turut meramaikan suasana.
Hanapi, salah satu pedagang asal Kota Bekasi, datang bersama rombongannya sejak 23 Juni 2025. Mereka menyebar ke berbagai venue seperti GOR Ganesha Kota Batu dan GOR Ken Arok Kota Malang.
Hanapi mengaku dapat menjual kurang lebih 10 potong baju per hari. Dengan harga berkisar antara Rp70.000 hingga Rp85.000, tergantung kualitas bahan.
“Sudah tiga cabor yang dilewati, paling laku saat berlangsungnya pertandingan tenis meja karena diadakan hampir seminggu,” tuturnya.
Dengan membawa sekitar 500 potong baju bertema Porprov Jatim 2025, Hanapi berharap seluruh stok dapat habis terjual agar tidak mengalami kerugian.
“Di Porprov Jatim ini bawa 500 biji, hingga hari ini masih sisa 200. Penjual sebelah juga masih banyak stoknya,” keluhnya.
Sebelum menjajakan dagangannya di Porprov Jatim, ia sempat berjualan di ajang serupa di Bali. Ia mengakui bahwa dari sisi omzet, penjualan di Porprov disana lebih tinggi.
- Penulis: Dafa Pratama
- Editor: Redaksi PWI Malang Raya
- Sumber: Liputan
Saat ini belum ada komentar