Perumda Tugu Tirta Kota Malang Normalisasi Sungai Wendit Jaga Kelestarian Sumber Air
- calendar_month Kam, 14 Agu 2025

Sungai Wendit di wilayah Desa Mangliawan, Kec Pakis, Kab Malang saat dilakukan pengerukan dengan menggunakan excavator amfibi. (Cahyono)
Peweimalang.com, Kabupaten Malang – Warga Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang memberikan apresiasi kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Tirta Kota Malang, yang mana Sungai Wendit dilakukan pengerukan sedimentasi besar-besaran. Karena selama ini ketika hujan lebat sungai tersebut airnya meluap yang mengakibatkan banjir, sehingga banjir merendam rumah warga.
Menurut, salah satu warga Desa Mangliawan Suheri, Kamis (14/8), kepada wartawan, Sungai Wendit sudah bertahun-tahun tidak pernah dilakukan pengerukan endapan lumpur, sehingga dengan dilakukan pengerukan sungai ini, maka diharapkan warga Mangliawan tidak lagi kampungnya terendam banjir, akibat meluapnya Sungai Wendit. Karena saat diguyur hujan lebat airnya meluap ke perkampungan warga. “Kami mengapresiasu dan berterima kasih kepada Perumda Tugu Tirta Kota Malang, yang mana membantu masyarakat dalam pengerukan Sungai Wendit,” ujarnya.
Meski disisi lain, kata dia, Perumda Tugu Tirta punya kepentingan lain, yakni mengoptimalkan dan menjaga kelestarian sumber air serta kualitas air. Sebab, perusahaan daerah tersebut dalam memberikan layanan air bersih kepada warga Kota Malang memanfaatkan sumber air yang ada di Sumber Wendit, yang berada di dalam area New Wisata Wendit. Sedangkan sumber air yang berada di area wisata itu memliki puluhan sumber air, yang salah satu sumber dikelola Perumda Tugu Tirta. Selain itu juga dikelola oleh Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang untuk melayani kebutuhan air bersih warga wilayah Perumahaan Sawojajar II, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
“Pengerukan Sungai Wendit juga untuk menjaga kelestarian lingkungan sumber air. Karena jika tidak dilalukan pengerukan endapan lumpur yang ada di Sungai tersebut, maka akan berdampak pada kualitas air yang didistribusikan pada masyarakat sebagai pelanggan air bersih,” tutur Suheri.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tugu Tirta Kota Malang Priyo Sudibyo mengatakan, pihaknya melakukan pengerukan endapan lumpur di Sungai Wendit, hal ini untuk menjaga kualitas sumber air yang kita kelola, dan juga sebagai konservasi untuk melestarikan lingkungan. Selain itu, pihaknya juga membantu masyarakat di sekitar Sumber Wendit dari ancaman banjir ketika wilayah setempat diguyur hujan lebat. Karena selama ini kegiatan rutin hanya sebatas pembersihan sampah dan ranting di aliran sungai. “Pengerukan besar terakhir dilakukan 12 tahun lalu. Sehingga kali ini kita lakukan lagi, agar kapasitas sungai kembali optimal dan pasokan air untuk warga lebih terjamin,” paparnya.
Disampaikan, bahwa selama belasan tahun Sungai Wendit belum dilakukan pengerukan sungai. Sehingga Perumda Tugu Tirta memecah kebekuan itu, dengan dukungan Perum Jasa Tirta I, seperti dukungan alat berat berupa Excavator Amfibi dan Spider untuk mengeruk endapan lumpur yang mengendap bertahun-tahun. Sedangkan pengerukan Sungai itu, salah satunya tujuannya untuk melancarkan aliran air, menjaga kelestarian Sumber Daya Air (SDA) dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Sebab, lanjut Priyo, jika terjadi sedimentasi yang menumpuk bukan hanya mempersempit aliran, namun juga mengancam kualitas lingkungan perairan. Dan sebelum pengerukan, ketinggian air permukaan hanya sedalam 30 centimeter (cm), namun setelah kita lakukan pengerukan Sungai, kedalaman akan menjadi 1,5-2 meter. Sehingga diharapakan dengan pengerukan menyeluruh, maka aliran air dari Sumber Wendit dapat kembali lancar, sehingga ekosistem akan lebih sehat dan risiko gangguan distribusi berkurang.
“Ini sebagai wujud Perumda Tugu Tirta untuk menjaga lingkungan sumber air, bagian dari konservasi lingkungan. Jika sumber air terjaga dengan baik, tentunya kualitas air menjadi sehat untuk dikonsumsi masyarakat,” pungkasnya.(*).
- Penulis: Cahyono
- Editor: PWI Malang Raya
Saat ini belum ada komentar