Mendikdasmen Prioritaskan Literasi Bahasa Inggris dan Pemanfaatan AI Bagi Guru Pendidikan Dasar
- calendar_month Kam, 9 Okt 2025

Peweimalang.com, Kota Malang – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menegaskan prioritas Mendikdasmen dalam literasi bahasa Inggris untuk guru pendidikan dasar. Hal ini disampaikan usai menghadiri TEFLIN ke-71 di Universitas Brawijaya, Kamis (9/10/2025).
Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa di tahun 2027 nanti, kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengenai pengajaran Bahasa Inggris yang dimulai dari kelas 3 SD.
Dengan hal itu, maka diperlukan lebih banyak guru Bahasa Inggris atau lainnya untuk mendapatkan pembelajaran Bahasa Inggris.
“Program ini juga sangat penting terutama untuk memberikan pengayaan bagi para guru, yang selama ini sudah mengajarkan Bahasa Inggris untuk diintegrasikan dalam mengembangkan pembelajaran mendalam (deep learning),” jelas Mendikdasmen itu, Kamis (9/10/2025).
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Mendikdasmen mendorong pada penerapan pembelajaran mendalam (deep learning) yang bersifat mindful, meaningful, dan joyful.
“Pembelajaran seperti itu relevan dengan kondisi siswa saat ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Mendikdasmen itu juga menegaskan pentingnya pembelajaran bagi siswa dan guru mengenai Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Menurutnya, saat ini pemanfaatan kecerdasan buatan sangat penting di dunia pendidikan.
“Teknologi AI yang memang selama ini menjadi realitas kehidupan digital kita saat ini. AI juga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran Bahasa Inggris,” kata Abdul Mu’ti.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pemanfaatan AI dalam dunia pembelajaran sudah dimulai. Hal tersebut sudah menjadi pelajaran pilihan, walaupun masih opsional. Namun, sudah banyak sekolah di Indonesia yang sudah mengajarkan coding dan AI.
“Pelajaran coding dan AI sudah dimulai dari sekarang di beberapa sekolah di Indonesia, walaupun masih opsional,” imbuhnya.
Selain, penekanan pembelajaran coding dan AI pada siswa. Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa tenaga pendidik juga harus memiliki integritas dalam implementasi teknologi kecerdasan buatan pada pembelajaran siswa.
“Karena itu, kemampuan guru dalam mengintegrasikan dan pemanfaatan AI untuk pembelajaran juga menjadi bagian penting yang kami harapkan dapat menjadi tren ke depan,” tegasnya.
Hal ini juga selaras dengan program yang akan menjadikan coding dan AI menjadi bidang ke-10 dalam Olimpiade Sains dan Nasional yang diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri bidang Talenta, Mariman Darto beberapa waktu lalu.
- Penulis: Agung Budi Prasetyo
- Editor: Redaksi
- Sumber: Liputan

















Saat ini belum ada komentar