Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Olahraga » Kabupaten Malang Kantongi Delapan Medali dari Cabor Gulat Porprov Jatim 2025

Kabupaten Malang Kantongi Delapan Medali dari Cabor Gulat Porprov Jatim 2025

  • calendar_month Kam, 3 Jul 2025

Peweimalang.com, Kota Batu – Cabang olahraga (cabor) Gulat kontingen Kabupaten Malang berhasil mengumpulkan delapan medali di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Hasil itu diraih setelah bertanding selama tiga hari, mulai 30 Juni hingga 2 Juli 2025, di GOR Gajah Mada Kota Batu.

Dari total delapan medali, dua di antaranya merupakan medali emas yang diraih Naila Safrida (kelas 53 kg gaya bebas putri) dan Karunia Tita (kelas 48 kg gaya bebas putri).

Sementara itu, dua medali perak disumbang Musa Wildan Alkayyis (kelas 74 kg greco roman putra) dan Almira Putri Santoso (kelas 76 kg gaya bebas putri).

Link Banner

Adapun empat medali perunggu berhasil diamankan oleh Nafis Eka Rahmadani (kelas 57 kg gaya bebas putri), Desta Kirana Firnie Hidayat (kelas 62 kg gaya bebas putri), Gendis Sekar Arum (kelas 68 kg gaya bebas putri), serta Gennaro Nalendra Ramadhan (kelas 60 kg greco roman putra).

Dengan komposisi 14 atlet yang diterjunkan, hasil delapan medali ini menempatkan Kabupaten Malang di posisi keenam dalam klasemen perolehan medali cabor gulat Porprov Jatim 2025.

Musa Wildan Alkayyis, salah satu atlet muda Gulat Kabupaten Malang. (Dafa)

Pelatih tim Gulat Kabupaten Malang, Muhammad Rizal Pahlevi, menjelaskan bahwa persiapan intens telah dilakukan sejak Januari 2025, sementara program jangka panjang sudah dimulai sejak 2024.

Meski belum mencapai target tiga hingga empat medali emas, Rizal tetap mengapresiasi pencapaian timnya. Menurutnya salah satu faktor belum mendapatkan medali emas karena musuh di Porprov sebelumnya bertemu di perempat final.

“Yang harusnya bisa ketemu di final, akhirnya seperti final diawal. Jadi tidak sesuai harapan kita,” ujar Rizal.

Salah satu atlet peraih medali perak, Musa Wildan Alkayyis, menyatakan belum puas dengan pencapaiannya. Dalam pertandingan final, ia mengaku kesulitan melepaskan pegangan dari lawan, hingga akhirnya terkena gulungan yang membuatnya gagal meraih emas.

Atlet asal Kecamatan Pakis ini juga menceritakan tantangan dalam menyeimbangkan waktu antara sekolah dan latihan, yang keduanya dimulai sejak Januari.

“Mungkin itu tantangannya, jadi susah mengatur waktu untuk fokus sekolah atau latihan,” katanya.

Menggeluti olahraga gulat sejak SMP, Musa menyebut dukungan orang tua dan pelatih sebagai faktor penting di balik keberhasilannya meraih medali perak.

Ke depan, ia menargetkan juara satu di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), medali emas di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov), serta medali emas pada Porprov mendatang.

  • Penulis: Dafa
  • Editor: PWI Malang Raya
  • Sumber: Liputan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less