Moreno Soeprapto Tegaskan Program Nasional Tidak Bisa Sim Salabim
- calendar_month 6 jam yang lalu

Peweimalang.com, Kota Malang – Politikus Gerindra sekaligus Anggota DPR RI, Moreno Soeprapto mengungkapkan bahwa pro kontra terhadap program nasional adalah hal yang wajar. Menurutnya, program nasional tidak bisa serta merta langsung sempurna
“Namanya program nasional dan baru pertama berjalan tidak bisa langsung sesempurna,” ujar Moreno, Minggu (26/10/2026).
Menurutnya, beberapa kasus Makan Bergizi Gratis (MBG) dikarenakan ada oknum-oknum yang menjadi penghalang program nasional itu. Ia menambahkan bahwa Pemerintah secara bertahap akan melakukan monitor dan sosialisasi tiap daerah.
“Memang di dapur itu ada oknum-oknum lah dari mungkin jasa untuk mitra, mitra untuk bahan baku, kualitas itu kan transisi dari manpower-manpower itu SDM itu kan tidak semuanya sama,” jelasnya.
Ia menegaskan langkah konkrit agar program nasional dengan menjaga manpower SDM, mulai dari kepala SPPG dan mitra-mitra satu frekuensi.
“Kita monitor secara ketat mulai dari kepala dapur sampai bahan baku yang digunakan. Kami juga berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dibawah komando pemerintah daerah,” tegas Moreno.
Moreno juga mengungkapkan bahwa masyarakat kalangan bawah merasa puas dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, anak-anak yang menerima program MBG menerima surat ke Presiden.
“Mereka sangat senang dengan program MBG ini karena mereka banyak, malah ada beberapa dari mereka belum bisa makanan dari rumah,” katanya.
80 persen masyarakat Indonesia tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo. Menurut Moreno, program nasional ini akan terus diperbaiki.
“Itu yang kita terus perbaiki. Tidak bisa sim salabim, tapi secara garis besar itu bermanfaat,” imbuhnya.
Mengenai pro dan kontra, Moreno mengungkapkan hal tersebut sangat wajar.
“Kami membuka diri, untuk kontra kita langsung cek ke bawah. Bisa jadi keracunan MBG itu karena anak-anak sekolah makan jajanan diluar sekolah yang bisa buat sakit perut,” tandasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa di Kota Malang telah membuat satgas untuk pengawasan dapur MBG.
“Satgas sudah kami perintahkan secara SOP itu harus memang detail dan ada tanggung jawab agar kejadian seperti kemarin (keracunan) tidak terjadi lagi,” ujar Wahyu.
Wahyu juga menekankan kepada para guru di sekolah yang menerima MBG mengecek terlebih dahulu menu makanan sebelum kepada siswa-siswi.
“Guru-guru juga saya minta mengecek lebih dulu sebelum dibagikan kepada siswa, mengecek sesuai ketentuan apa tidak,” tutupnya.
- Penulis: Agung Budi Prasetyo
- Editor: Redaksi
- Sumber: Liputan


















Saat ini belum ada komentar