Kota Malang Deflasi, Tertinggi dari 11 Wilayah di Jawa Timur
- calendar_month Senin, 2 Jun 2025

Rilis berita statistik BRS. (Foto: Agung)
Peweimalang.com, Kota Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi bulan Mei 2025. Serta tren pariwisata April 2025. Penyampaian data ini berlangsung di Gedung Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (2/6/2025).
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, menyampaikan, tingkat hunian kamar hotel di Kota Malang, mengalami peningkatan signifikan pada April 2025, dibandingkan Maret sebelumnya.
Kenaikan ini dipicu berbagai momentum libur nasional dan cuti bersama, yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata ke Malang.
“Bulan April memang banyak momen. Seperti cuti bersama dan sejumlah event yang digelar di Kota Malang, sehingga mendorong tingkat hunian hotel naik,” ujar Umar.
Meski sempat mengalami penurunan di awal tahun, tingkat pemanfaatan kamar hotel di Malang tetap berada di atas rata-rata provinsi maupun nasional. Hal ini menurut Umar, tidak terlepas dari adanya kebijakan efisiensi anggaran, di sejumlah instansi pada Februari dan Maret lalu.
“Efisiensi anggaran pemerintah cukup berdampak pada sektor perhotelan. Tapi Kota Malang masih menunjukkan performa lebih baik, dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur dan nasional,” lanjutnya.
Dalam hal inflasi, Umar melaporkan pada Mei 2025, Kota Malang justru mencatatkan deflasi sebesar 0,21 persen. Tertinggi di antara 11 kabupaten/kota yang menjadi indikator inflasi di Jawa Timur.
“Kendati terjadi deflasi, laju inflasi tahunan kita (year-on-year) masih cukup terkendali, yakni di bawah 1,5 persen,” jelas Umar.
Deflasi ini didorong oleh penurunan harga sejumlah bahan pokok. Terutama komoditas hortikultura. Seperti cabai, ayam ras, bawang putih dan bawang merah. Hanya satu komoditas yang mengalami kenaikan harga, yaitu tomat.
Menanggapi laporan tersebut, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmennya, untuk terus menggenjot sektor pariwisata melalui program unggulan ‘1000 Event’.
Program ini dirancang untuk meningkatkan daya tarik Kota Malang. Sekaligus menjadi penyeimbang dampak efisiensi anggaran.
“Dengan 1000 event ini, kami ingin meningkatkan perputaran ekonomi lokal melalui sektor kuliner dan perhotelan yang menjadi unggulan Kota Malang,” ujar Wahyu.
Ia menambahkan, durasi rata-rata kunjungan wisatawan ke Malang saat ini, sekitar dua hari. Itu menunjukkan, wisatawan tidak hanya datang. Tapi juga menikmati berbagai sajian dan daya tarik kota.
“Kami akan terus mempromosikan potensi wisata dan kuliner Kota Malang, agar bisa memberikan pengalaman berkesan bagi para pengunjung,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan optimismenya terhadap lonjakan kunjungan wisatawan pada bulan mendatang. Seiring Kota Malang yang ditunjuk sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. (*)
- Penulis: Agung Budi
- Editor: Ra Indrata
- Sumber: Wawancara
Saat ini belum ada komentar