Siap Ukir Sejarah Baru, KONI Kota Malang Intensifkan Persiapan untuk Atlet Porprov
- calendar_month Rabu, 21 Mei 2025

Sekretaris Umum KONI Kota Malang, Joko Purwosusanto sampaikan KONI bina atlet Porprov secara intensif (Agung Budi Prasetyo)
Peweimalang.com, Malang – Kota Malang menargetkan capaian ambisius pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX tahun 2025 yang akan digelar di kawasan Malang Raya. Sebagai tuan rumah bersama dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu, Kota Malang tidak hanya fokus pada penyelenggaraan, tetapi juga menyiapkan secara matang venue dan para atlet unggulannya.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang bersama Pemerintah Kota telah mengintensifkan persiapan sejak awal tahun. Salah satu upaya konkret adalah dibukanya Pemusatan Latihan Kota (Puslatkot) yang berlangsung mulai 15 Februari hingga 14 Juni 2025.
“Seluruh atlet yang disiapkan untuk mewakili Kota Malang telah mengikuti program pelatihan terpusat sejak pertengahan Februari. Program ini akan terus berlangsung hingga pertengahan Juni,” ujar Joko Purwosusanto, Sekretaris Umum KONI Kota Malang.
Joko menyebutkan bahwa beberapa cabang olahraga (cabor) akan memulai pertandingan lebih awal, seperti catur dan arung jeram yang dijadwalkan pada 15–16 Juni. Selain itu, sejumlah cabor lain seperti sepak bola, basket, dan futsal telah masuk dalam tahapan pra-Porprov.
Dalam upaya meningkatkan performa atlet, KONI mengimplementasikan program pembinaan berupa try out (latihan tanding di luar kota) dan try in (uji tanding di dalam kota).
“Sebagai contoh, try in dilakukan di GOR Ken Arok, sedangkan try out seperti keberangkatan atlet catur ke Kejurprov di Tulungagung,” ungkap Joko pada Rabu (21/5/2025).
Tantangan: Regenerasi Atlet dan Seleksi yang Objektif
KONI Kota Malang juga menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah proses regenerasi atlet. Hal ini menjadi penting karena beberapa atlet berprestasi akan dipanggil memperkuat Provinsi Jawa Timur di ajang PON mendatang, sehingga tidak lagi diperbolehkan membela Kota Malang.
“Jika tidak ada regenerasi, cabor-cabor akan mengalami penurunan karena kehilangan atlet andalan mereka. Kami harus memastikan kaderisasi terus berjalan,” kata Joko.
Selain itu, tantangan lain terletak pada proses seleksi atlet. Beberapa pengurus cabor memiliki latar belakang sebagai pengelola klub, sehingga potensi konflik kepentingan dapat muncul.
Oleh karena itu, KONI membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) yang terdiri dari 50 orang pengurus untuk mengawal jalannya Puslatkot dan memastikan proses seleksi berlangsung objektif dan profesional.
Empat Target Sukses dan Ambisi Juara Umum
KONI Kota Malang menetapkan empat pilar kesuksesan dalam Porprov IX 2025: sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses pemberdayaan ekonomi, dan sukses administrasi.
Joko mengungkapkan bahwa Kota Malang menargetkan perolehan 162 medali emas, 131 perak, dan 134 perunggu.
“Selama ini, Surabaya selalu menjadi juara umum dari Porprov I hingga VIII. Kami berharap, Porprov ke-9 ini menjadi momentum Kota Malang untuk mencatat sejarah sebagai juara umum, atau minimal menempati posisi runner-up dengan perolehan 150 emas,” pungkasnya optimis.
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar