Polisi Selidiki Kasus Dugaan Keracunan MBG Siswa MTs Al-Khalifah Kepanjen
- calendar_month Jum, 24 Okt 2025

Personel Polisi dari jajaran Polres Malang saat mendatangi IGD RSUD Kanjuruhan untuk melihat langsung kondisi siswa MTs Al-Khalifah Kepanjen yang mengalami keracunan. (Humas Polres Malang)
Peweimalang.com, Kabupaten Malang – Peristiwa keracunan Makab Bergizi Gratis (MBG) pada siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al-Khalifah, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Kamis (23/10), yang sebelumnya merasakan mual, muntah, dan pusing usai menyantap MBG.
Sedangkan makanan yang dimakan para siswa itu terdiri dari ayam goreng, sayur jagung-wortel, nasi, tahu saus barbeque, dan buah pisang. Sehingga setelah usai makan ada 27 orang siswa mengalami gejala keracunan. Sehingga mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen dan sebagian siswa dibawa ke klinik yang tidak jauh dari MTs Al-Khalifah untuk dilakukan penanganan medis.
Dari peristiwa dugaan keracunan pada puluhan siswa tersebut, maka Tim Inafis Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Malang langsung diterjunkan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hal ini dibenarkan, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, Jumat (24/10), kepada wartawan, bahwa pihaknya langsung bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan terkait peristiwa dugaan keracunan MBG yang dialami 27 orang siswa MTs Al-Khalifah Kepanjen setelah memperoleh laporan dari masyarakat.
“Begitu mendapat laporan, maka Tim Inafis Satreskrim Polres Malang langsung ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak sekolah serta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memastikan penanganan para siswa yang diduga mengalami keracunan MBG,” ungkapnya.

Surat penghentian sementara operasional SPPG Mangunrejo Kepanjen yang dikeluarkan BGN atas terjadinya keracunan siswa MTs Al-Khalifah Kepanjen
Dengan peristiwa itu, kata dia, Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi langsung menghimbau agar masyarakat dan orang tua untuk tetap tenang. Dan kejadian ini sedang dilakukan pemeriksaan dan sampel yg diambil Polisi untuk diuji lebih lanjut di laboratorium. Karena untuk mengetahui penyebab keracunan itu, tentunya kita masih menunggu hasil uji sampel makanan untuk memastikan penyebab pastinya. Dan semua korban sudah mendapat perawatan dan kondisinya berangsur membaik.
“Polisi juga menelusuri pihak penyedia makanan bergizi gratis yang diketahui berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Pihaknya, kini masih memintai keterangan dari pihak penyedia makanan untuk mengetahui proses pengolahan dan distribusinya,” kata Bambang, saat menyampaikan statement Kapolres Malang.
Dia menyampaikan, pada Kamis (23/10) sore kemarin, sebagian korban dilaporkan sudah mulai membaik dan mendapat perawatan intensif. Dan hingga saat ini Polisi masih mengumpulkan keterangan dari pihak sekolah, pengelola dapur, dan penyalur program MBG. Sehingga peristiwa adanya dugaan keracunan MBG tersebut masih dalam penyelidikan. “Kami menunggu hasil uji sampel makanan sebelum menentukan langkah hukum lebih lanjut,” tegasnya.
Perlu diketahui, Peristiwa siswa a MTs Al-Khalifah Kepanjen, Kabupaten Malang keracunan MBG, maka Badan Gizi Nasional (BGN) langsung mengeluarkan surat 698/D.TWS/10/2025, yang berisi Pemberhentian Operasional SPPG Malang Kepanjen. Sedangkan dasar penghentian operasional SPPG Mangunrejo. Pertama, adanya laporan pengaduan dari Kepala SPPG Malang Kepanjen Mangunrejon melalui Koordinator Regional, dan pertimbangan pimpinan dan staf BGN terkait terjadinya KLB-KP.Jawa Timur.
Kedua, sehubungan dasar tersebut di atas, dalam rangka investigasi dan menungguhasil pemeriksaan laboratorium dari Dinas Kesehatan dan BPOM, untuk sementara SPPG Malang Kepanjen Mangunrejo dihentikan operasionalnya, sampai melengkapi SOP BGN. Dan surat dari BGN tersebut ditandatangani a.n. Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan, Direktur Pemantauan dan Pengawasan Wilayah II Albertus Dony Dewantoro, pada 23 Oktober 2023.(*).
- Penulis: Redaksi
- Editor: PWI Malang Raya

















Saat ini belum ada komentar