Kota Batu Sukses Gelar BISTF 2025, Tegaskan Diri Sebagai Destinasi Wisata Olahraga Asia
- calendar_month 13 jam yang lalu

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu beserta Forkopimda berfoto dengan para juara BISTF IPAC 2025. (Dafa)
Peweimalang.com, Kota Batu – Batu International Sport Tourism Festival (BISTF) dan Internasional Paragliding Accuracy in Indonesia (IPAC) 2025, resmi ditutup Minggu (20/7/2025).
Ajang ini tak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga momentum penguatan diplomasi olahraga di kawasan Asia.
Penutupan yang berlangsung di Lapangan Songgomaruto, dihadiri ratusan atlet, pejabat, serta perwakilan militer dan pemerintah dari berbagai negara. Bagi Kota Batu dan Indonesia, acara ini menjadi panggung strategis, untuk mempertegas eksistensi di dunia olahraga paralayang.
Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Pengprov Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi, menekankan pentingnya IPAC 2025, yang tercatat dalam sistem peringkat dunia (World Paragliding Ranking System/WPRS) kategori 2.
“Kejuaraan ini sangat bergengsi karena digelar dalam 12 putaran. Atlet bisa meraih hingga 76 poin dari maksimal 100. Mencerminkan tingginya level kompetisi. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat 6 dunia di nomor ini,” ujar Arif.
Ia juga menilai, kejuaraan ini sebagai peluang mempererat kerja sama antarnegara Asia. Seperti Malaysia, Thailand dan Korea, guna menyaingi dominasi Eropa di olahraga dirgantara.
Dukungan juga datang dari kalangan militer. Komandan Lanud Abdulrachman Saleh sekaligus Ketua FASIDA Jawa Timur, Marsma TNI Reza RR Sastranegara, melalui sambutan yang dibacakan Kadispotdirga, Kolonel Koonst Donnel S., menyebut kejuaraan ini bukan sekadar unjuk prestasi atlet, melainkan juga sarana promosi wisata dirgantara dan penguatan jaringan internasional.
“Kejuaraan ini membuktikan Kota Batu layak menjadi destinasi unggulan pariwisata olahraga udara. Kami juga mengapresiasi Wali Kota Batu dan semua pihak, yang menjamin kelancaran dan keamanan acara ini,” ungkap Donnel.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Nurachman, menyatakan kesuksesan BISTF 2025 menjadi bukti kesiapan Kota Batu menggelar ajang internasional serupa di masa depan.
“Ini bukan semata soal olahraga, tetapi juga tentang diplomasi budaya dan ekonomi melalui pariwisata olahraga. Kami bersyukur acara berjalan lancar. Terima kasih kepada semua panitia, atlet, relawan, dan aparat keamanan,” tutur Wali Kota Batu.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur olahraga, termasuk rencana pembangunan pusat olahraga dan pembinaan kompetisi lokal seperti Liga Desa.
“Kami ingin menghadirkan fasilitas representatif bagi atlet lokal maupun nasional. Pengembangan pariwisata olahraga harus ditopang infrastruktur yang memadai,” tegasnya.
Secara teknis, IPAC 2025 mempertemukan atlet-atlet paralayang dari Asia dan Eropa dalam suasana kompetitif namun tetap menjunjung kehangatan antarbangsa. Delegasi Malaysia dan Thailand tampil dominan, tetapi tetap menjunjung tinggi sportivitas.
Penutupan BISTF 2025 menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antarbangsa lewat diplomasi olahraga dirgantara. Ajang ini menegaskan bahwa Kota Batu bukan hanya destinasi wisata alam, tapi juga simbol keberhasilan membangun jejaring internasional melalui olahraga.
“Semoga para peserta pulang dengan semangat baru dan membawa cerita indah tentang Kota Batu ke mancanegara,” tutup Nurochman.
BISTF dan IPAC kini menjadi agenda tahunan Asia Tenggara, dengan Kota Batu sebagai tuan rumah tetap berkat keunggulan geografis, dukungan pemerintah, dan semangat komunitas olahraga dirgantara setempat. (*)
- Penulis: Dafa Pratama
- Editor: PWI Malang Raya
- Sumber: Liputan
Saat ini belum ada komentar