Jumlah Desa Kekeringan di Kabupaten Malang Turun Akibat Kemarau Basah
- calendar_month Sel, 22 Jul 2025

Warga di wilayah Desa Kalipare, Kec Kec Kalipare, Kab Malang saat mengantri air bersih dengan kaleng plastik saat mengalami kekeringan pada beberapa tahun lalu. (Cahyon)
Peweimalang.com, Kab Malang – Wilayah Kabupaten Malang dalam beberapa Minggu terakhir ini masih turun hujan, meski saat ini memasuki musim kemarau. Sehingga hujan di wilayah tersebut diprediksi akan berlangsung hingga bulan Agustus mendatang. Sementara, ketika musim kemarau ada belasan desa yang mengalami kekeringan, dan air susah didapat. Sehingga harus di droping air bersih, baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang maupun dari lembaga-lembaga lainnya.
Menurut, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan, Selasa (22/7), kepada wartawan, bahwa berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini terjadi kemarau basah atau kondisi saat musim kemarau, yang seharusnya ditandai dengan cuaca kering dan minim hujan, justru masih diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, yang diprediksi hingga bulan Agustus mendatang.
“Kami bersama BMKG akan terus memantau perubahan cuaca di wilayah Kabupaten Malang.” tuturnya.

Mobil truk tangki air milik BPBD Kabupaten Malang saat mengisi air bersih di bak penampung air, di Desa Kalipare, Kec Kalipare, Kab Malang pada beberapa tahun lalu. (Cahyono)
Dijelaskan, kekeringan biasanya terjadi sekitar pada bulan Agustus, September, dan Oktober. Namun, pada tahun ini akan tidak seperti pada tahun sebelumnya, karena kini terjadi kemarau basah. Sehingga meski masuk pada musim kemarau, tapi masih ada hujan dengan itensitas sedang dan tinggi. Oleh karena itu, sebelumnya di Kabupaten Malang jika musim kemarau ada belasan desa yang mengalami kekeringan, tapi kini sebagian desa-desa di Kabupaten Malang tersebut tidak mengalami kekeringan, dan tidak kesulitan air.
“Kemarau basah telah memiliki potensi rendah terjadi kekeringan. Karena musim kemarau yang biasanya terjadi hujan hanya satu kali dalam 30 hari, maka saat kemarau basah, intensitas hujan lebih tinggi,” ujar Sadono.
Pada tahun sebelumnya, terang dia, musim kemarau yang melanda Kabupaten Malang ada 17 desa yang mengalami kekeringan. Namun, untuk tahun 2025 ini berkurang yakni hanya 11 desa, seperti Desa Kalipare, Putukrejo, Arjowilangun, Sumberoto, Mentaraman, Sumberbening, Tumpakrejo, Kedungbanteng, Sitiarjo, Sumberagung, dan Sumberejo. Meski desa-desa tersebut masih ada hujan. Sehingga belum ada kekeringan, tapi berpotensi mengalami kekeringan, dan di tahun sebelumnya, 11 desa itu selalu kita dropping air bersih melalui mobil truk tangki.
Sementara, kata Sadono, ada beberapa desa lain yang sebelumnya menerima dropping air, seperti Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, yang tahun ini sudah tidak berpotensi kekeringan. Sebab, desa tersebut saat ini sudah terdapat pelayanan air bersih dari Perumda Tirta Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Dan desa lainnya, seperti Desa Sumbul, Kecamatan Singosari juga mendapat bantuan layanan air bersih dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
“Dengan kemarau basah seperti sekarang ini, maka desa di Kabupaten Malang yang menjadi langganan kekeringan, kini jumlahnya berkurang,” terangnya.(*).
- Penulis: Cahyono
- Editor: PWI Malang Raya
Saat ini belum ada komentar