Dapur MBG Batik Tulis Celaket Malang Layani Ribuan Siswa dan Ibu Hamil-Ibu Menyusui
- calendar_month Ming, 14 Sep 2025

Pemilik Dapur MBG Batik Tulis Celaket Malang Hanan Djalil saat mempresentasikan programnya.
Peweimalang.com, Kota Malang – Program Presiden Prabowo Subianto Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mendapatkan apresiasi dari berbagai elemen masyarakat Indonesia. Sehingga dengan program tersebut untuk pemenuhan gizi, tidak hanya pada siswa sekolah, tapi juga ibu hamil dan ibu menyusui.
Seperti di Kota Malang, sudah ada beberapa Dapur MBG yang melayani ribuan siswa sekolah, yang salah satunya Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, yang memiliki dapur di wilayah Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang kini mampu melayani kebutuhan makan bergizi untuk 4.500 orang siswa yang sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi ratusan warga di sekitar wilayah setempat.
Pemilik Dapur MBG Batik Tulis Celaket Malang Hanan Djalil, Minggu (14/9), usai menggelar Diskusi Publik dengan tema MBG: Antara Tudingan Pemborosan Keuangan dan Investasi Sumber Daya Manusia, Prabowo Bisa Apa?, di Halaman Sanggar Sasana Krida Budaya, Jalan Tretes Selatan 01 Rampal, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang menjelaskan, dapur yang dikelolanya bisa langsung menyerap 50 orang tenaga kerja, mulai dari juru masak hingga pengelola distribusi MBG.
“Efek berganda, kami perkirakan bisa menyerap tenaga kerja hingga 300-500 orang pekerja, sebagai tambahan melalui rantai pasok bahan baku yang melibatkan koperasi dan warga sekitar,” paparnya.
Contohnya, lanjut Hanan, kebutuhan telur per hari bisa mencapai 4.000 butir, dan itu tidak bisa ditangani satu orang, tapi lima sampai enam orang warga ikut memasok terlor. Sementara, dari 50 pekerja bisa langsung berkembang menjadi ratusan pekerja. Sebab, selain melayani siswa, Dapur MBG ini juga dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil dan ibu menyusui. Sedangkan Dapur MBG yang kami miliki ini lokasinya sangat strategis, karena berada di kawasan yang dikelilingi banyak sekolah, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menurut Hanan, program MBG tidak hanya mendukung peningkatan gizi anak, tetapi juga menjadi peluang pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, karyawan batik saya ada 200-250 orang, namun dengan adanya pandemi turun tinggal 2-30 orang. Namun, dengan adanya MBG ini, dirinya kemabali membuka kesempatan kepada mereka untuk menjadi tenaga kerja di Dapur MBG, dan dirinya membuka lebar jika mereka mau bekeja di Dapur MBG Batik Tulis Celaket Malang. “Untuk peluncuran dapur MBG Celaket ditargetkan berlangsung pada Minggu ketiga di bulan September 2025 ini,” terangnya.
Saat ini, kata Hanan, pihak penyelenggara masih menunggu finalisasi persiapan, termasuk ahli gizi, administrasi, hingga asisten lapangan yang disiapkan Badan Gizi Nasional (BGN). Dan pihaknya juga akan bekerja sama dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari jajaran Komando Resort Militer (Koramil) Klojen dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dari jajaran Polsek Klojen untuk memastikan keamanan distribusi makanan dari dapur hingga ke siswa penerima.
Program MBG sendiri menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Meski menuai pro dan kontra terkait anggaran terkait keberadaan Dapur MBG, namun program MBG ini berpotensi memberikan manfaat nyata, baik dari sisi kesehatan generasi muda maupun penyerapan tenaga kerja,” pungkasnya.
- Penulis: Redaksi
- Editor: PWI Malang Raya
Saat ini belum ada komentar