Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » Media Sosial Pengaruhi Pola Asuh dan Karakter Anak

Media Sosial Pengaruhi Pola Asuh dan Karakter Anak

  • calendar_month Kam, 31 Jul 2025

Peweimalang.com, Kabupaten Malang – Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Muslimat (IGTKM) Kabupaten Malang, Anik Safrida, menekankan pentingnya peran strategis guru PAUD, dalam menjawab tantangan zaman. Terutama di tengah arus digitalisasi dan perubahan sosial.

Hal ini ia sampaikan dalam Sarasehan Pendidikan Muslimat NU Kabupaten Malang, yang digelar di Malang Creative Center (MCC), Kamis (31/7/2025).

Kegiatan bertema: “Peran Kepala TK/RA se-Kabupaten Malang dalam Mewujudkan Lembaga yang Berkualitas, Berdaya Saing, dan Berhaluan Ahlus Sunnah wal Jamaah”.

Anik menjelaskan, guru PAUD memiliki tanggung jawab besar dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara kompetensi. Tetapi juga memiliki akhlak yang sesuai nilai Ahlussunnah wal Jamaah.

“Peran guru, lembaga dan pengurus di lingkungan Muslimat NU Kabupaten Malang, sangat penting dalam mencetak generasi yang berkualitas, berdaya saing dan tetap berada dalam lingkungan Ahlussunnah wal Jamaah,” ujar Anik.

Ia juga menyoroti tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan media sosial. Meskipun membawa sisi positif, namun juga mempengaruhi pola asuh dan pembentukan karakter anak.

Menurutnya, dibutuhkan pendekatan yang adaptif dari para guru PAUD, agar mampu membentuk generasi yang kuat secara moral dan sosial.

Anik turut mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Malang, terhadap sektor pendidikan anak usia dini.

Ia menyebut perhatian pemerintah sudah mencakup berbagai jenjang. Mulai dari kelompok bermain, penitipan anak, hingga TK/RA.

“Harapannya, dukungan ini dapat meningkatkan kualitas guru dan lembaga,” ujarnya.

Sarasehan Pendidikan yang diikuti oleh Kepala dan Guru TK/RA se-Kabupaten Malang. (Foto: Dafa)

Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pendidikan anak usia dini.

Ia menyebutkan, taman kanak-kanak merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter dan kompetensi generasi penerus.

Lathifah menambahkan, kurikulum Muslimat NU yang berbasis muatan lokal, dinilai sejalan dengan program pemerintah pusat.

Ia juga menyampaikan, RA dan TK Muslimat NU sudah berdiri bahkan sebelum pemerintah membentuk TK Pembina, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pendidikan anak usia dini berbasis keagamaan.

Menanggapi tantangan era digital, Lathifah menekankan pentingnya peningkatan kapasitas guru dalam menghadapi perkembangan teknologi.

Ia menyebut, keterampilan seperti kecerdasan buatan (AI) dan coding kini menjadi kebutuhan yang harus mulai diakomodasi dalam dunia pendidikan.

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa keterampilan seperti AI dan coding sudah menjadi kebutuhan. Maka, saya mendorong agar pemerintah memberikan pelatihan tentang hal tersebut,” ujarnya.

Lathifah juga mengutip pernyataan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi dan Sains, Prof. Stella Christie, yang menyebut bahwa kecerdasan buatan dan coding, adalah alat bantu semata.

Penggunaan teknologi tersebut tetap bergantung pada manusia sebagai pengendali utama, yang memiliki peran dalam mengarahkan pemanfaatannya untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan potensi diri.

  • Penulis: Dafa Wahyu Pratama
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less