Penuhi Asupan Gizi Atlet Binaraga, Mustofa Berikan Uang Gaji Pokok dan Bantuan Beras
- calendar_month Selasa, 6 Mei 2025

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Malang Hadi Mustofa (kanan) saat mendatangi camp Cabor Binaraga. (Foto: Redaksi)
Peweimalang.com, Malang – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang H Hadi Mustofa, memberikan gaji pokoknya dan bantuan beras seberat 100 kilogram. Kepada atlet Binaraga kabupaten setempat, yang akan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim) 2025.
Karena sebelumnya, atlet Binaraga tersebut untuk memenuhi asupan gizi mengonsumsi daging ayam tiren. Hal ini dilakukan dengan terpaksa, karena tidak mampu membeli daging sapi.
“Kami memberikan uang gaji pokok kepada atlet Cabang Olahraga (Cabor), tentunya sebagai bentuk perhatian dan kepedulian. Karena Cabor Binaraga Kabupaten Malang sudah mengukir prestasi di Porprov Jember 2022 dan Porprov Sidoarjo 2023, bahkan sebagai juara umum berturut-turut,” terang Hadi Mustofa, usai melihat langsung di camp atlet Binaraga, di wilayah Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, Selasa (6/5/2025).
Untuk itu, kata dia, dirinya mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang. Agar memberikan perhatian khusus pada para atlet yang sudah membawa nama harum Kabupaten Malang dikancah Porprov Jatim.
Sedangkan asupan gizi para atlet harus terpenuhi dengan baik, yang tidak hanya dibutuhkan pada pelaksanaan kegiatan saja, tapi mulai persiapan dari awal harus terpenuhi makanan bergizi. Sehingga diharapkan, Pemkab Malang bisa memberikan referensi kepada cabot agar mendapatkan bapak asuh.
Sebab, lanjut Mustofa, di Kabupaten Malang ini banyak perusahaan besar yang bisa dijadikan bapak asuh, agar atlet-atlet yang berprestasi memiliki semangat lebih untuk bisa mengukir prestasi olahraga. Selain itu, dirinya meminta kepada Pemkab Malang agar anggaran cabor tidak disamakan ratakan.
Namun, harus ada perbedaan sesuai dengan kebutuha. Misalnya, Cabor Binaraga anggarannya tidak sama dengan Cabor Catur, karena kebutuhannya lebih besar Cabor Binaraga.
“Meski daging ayam tiren itu haram di konsumsi, namun para atlet Binaraga tidak ada pilihan lain untuk menjaga asupan gizinya,” ujarnya.
Ditegaskan, dirinya menyumbangkan gaji pokoknya untuk kebutuhan atlet Binaraga, hal ini agar anggota dewan lainnya juga memberikan perhatiannya pada para atlet yang memang membutuhkan bantuan. Karena hal itu untuk kepentingan dalam mengukir prestasi atlet.
Sebab, jika para atlet yang akan mengikuti Porprov Jatim, asupan gizinya tidak terpenuhi dengan baik, maka bagaimana mereka bisa maksimal dalam bertanding. Sehingga dengan melihat atlet Binaraga mengkonsumsi daging ayan tiren, semua juga ikut berdosa dan bertanggung jawab. Karena mereka makan daging ayam yang sudah menjadi bangkai, yang mana haram untuk di makan.
Mustofa juga mengakui, jika atlet Cabor Binaraga kemarin sudah menerima anggaran masing-masing sebesar Rp 1 juta. Namun, dengan anggaran sebesar itu tidak cukup hingga pelaksanaan Porprov nanti. Sehingga harus ada solusi agar para atlet itu tetap terpenuhi dalam asupan gizinya. Karena masing-masing atlet per hari membutuhkan dagim ayam seberat 1-1,5 kilogram.
“Kami berharap para pejabat dilingkungan Pemkab Malang dan pengusaha untuk bergerak hatinya dalam membantu atlet yang tidak mampu. Dan Pemkab Malang harus kembali mempetakan terkait pendanaan yang ada di Dispora Kabupaten Malang,” tandas Mustofa.(*).
- Penulis: Peweimalang.com
Saat ini belum ada komentar