Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Politik-Pemerintahan » 4 Ribu Penerima Bansos di Kota Malang Dihentikan, Dinsos: Ground Checking Agar Akurat

4 Ribu Penerima Bansos di Kota Malang Dihentikan, Dinsos: Ground Checking Agar Akurat

  • calendar_month Rab, 10 Sep 2025

Peweimalang.com, Kota Malang – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) mencatat sebanyak 4 ribu penerima bansos telah dihentikan.

Kepala Dinsos P3AP2KB, Donny Sandito menjelaskan bahwa ribuan penerima bansos di Kota Malang diberhentikan berdasarkan data dari Kementerian Sosial. Donny juga menyebutkan bahwa hal ini perlu dilakukan ground checking atau pengecekan lapangan guna memastikan data benar-benar akurat.

“Intervensi kami, melakukan ground checking pada data yang tidak sesuai. Di Kota Malang ada 4 ribu data eror dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) versi kami sebanyak 189 ribu,” kata Donny, Rabu (10/9/2025).

Donny belum bisa memastikan bahwa 4 ribu penerima itu termasuk kategori penerima bansos yang ketahuan bermain judi online (judol). Seperti yang disebutkan oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, sebanyak 300 ribu penerima bansos diberhentikan karena digunakan bermain judol.

“Kami belum tahu itu termasuk yang bermain judol atau bukan, karena Kemensos belum merilis datanya,” terangnya.

Donny juga menyebutkan beberapa kemungkinan ketidaksesuaian kategori penerima bansos. Misal, masyarakat yang tergolong di desil 5 (masyarakat rentan) namun tercatat pada desil 1 atau 2 (masyarakat miskin) atau sebaliknya.

“Jadi bisa saja salah sasaran atau tidak terdaftar pada semua desil. Itu keputusan dari Kemensos untuk menghentikan mereka dari daftar penerima bansos,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa bagi masyarakat yang merasa berhak tetapi tidak masuk ke dalam daftar penerima, Donny memastikan masih ada kesempatan untuk mendaftar ulang.

Pendaftaran bisa dilakukan secara mandiri melalui cekbansos maupun lewat pendampingan PKH.

“Tentu kami juga perlu penyelarasan, melalui musyawarah kelurahan (muskel) untuk perbaikan data, termasuk ground checking,” ujarnya.

Selain fokus pada ketepatan data penerima bansos, Dinsos Kota Malang juga mendorong penerima untuk mengikuti graduasi. Graduasi ini ditujukan agar penerima yang sudah cukup mandiri untuk mengelola dana bantuan.

“Target kami, setiap tahun 130 keluarga penerima manfaat yang lulus program bantuan. Tahun 2025 sudah berjalan, dan tahun 2026 Insyaallah target itu juga bisa tercapai,” kata Donny.

Donny juga menegaskan bahwa saat ini tingkat kemiskinan di Kota Malang mulai turun. Dari sebelumnya 4, 27 persen angka kemiskinan berhasil turun menjadi 3,91 persen.

“Tidak hanya menyasar masyarakat miskin ekstrem, tetapi juga kelompok masyarakat rentan agar tidak jatuh ke jurang kemiskinan,” pungkasnya.

  • Penulis: Agung Budi
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less