Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Olahraga » Uang Pembinaan Hanya Cukup Satu Minggu, Atlet Binaraga Kabupaten Malang Kembali Makan Ayam Tiren

Uang Pembinaan Hanya Cukup Satu Minggu, Atlet Binaraga Kabupaten Malang Kembali Makan Ayam Tiren

  • calendar_month Sabtu, 17 Mei 2025

Peweimalang.com, Malang – Pencairan anggaran tahap pertama melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang yang disalurkan langsung ke rekening bank atlet dan pelatih di masing-masing Cabang Olahraga (Cabor) hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi atlet selama satu minggu. Setelah itu, para atlet kembali harus memenuhi asupan gizi seadanya selama menjalani masa latihan.

Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul, menyampaikan bahwa kurang dari 44 hari menjelang Porprov IX Jawa Timur 2025, kondisi pendanaan atlet kembali menghadirkan persoalan serius.

“Asupan gizi atlet tidak bisa ditunda, sehingga mau tidak mau mereka terpaksa kembali makan ayam tiren,” ujar Indra saat ditemui Sabtu (17/5).

Link Banner

Menurutnya, bantuan dana pembinaan dari Dispora hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi selama satu minggu, sehingga atlet Binaraga dapat mengonsumsi ayam segar.

Namun setelah dana habis, mereka kembali mengandalkan ayam tiren yang harganya lebih terjangkau. Meskipun konsumsi ayam tiren dalam hukum Islam dianggap haram dan dapat mengganggu kesehatan atlet.

“Seharusnya, untuk memenuhi asupan gizi atlet Binaraga idealnya memakan daging sapi, tapi karena tidak ada biaya untuk membeli daging sapi, maka satu-satunya jalan kembali memakan ayam tiren. Dan para atlet Binaraga Kabupaten Malang paham jika ayam tiren haram dimakan dan akan mengganggu kesehatan mereka. Namun apa boleh buat,” paparnya.

Atlet Binaraga Kabupaten Malang membutuhkan asupan gizi yang sehat dan seimbang agar dapat tampil maksimal di Porprov IX Jatim 2025. (Foto: Cahyono)

Ia menambahkan, bantuan berupa ayam segar yang pernah diberikan oleh Kepala Desa di Kecamatan Wagir pun hanya bersifat satu kali dan tak berkelanjutan.

Indra mengakui, jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dispora Kabupaten Malang sudah memberikan bantuan uang untuk keperluan atlet selama mengikuti Pusat Pelatihan Kabupaten (Puslatkab) dalam persiapan Porprov. Akan tetapi, bantuan yang diberikan tidak cukup untuk membeli asupan gizi termasuk untuk membeli suplemen.

Sebab, untuk membeli suplemen per bungkus isi 10 tablet harganya Rp4,8 juta per orang, dikalikan 12 orang atlet, totalnya mencapai Rp57,6 juta. Sementara dukungan dari pemerintah daerah hingga kini baru sebatas dana tahap pertama Pusat Pelatihan Kabupaten (Puslatkab). Selain itu, kebutuhan pertandingan seperti kostum dan perlengkapan lain pun belum terpenuhi.

“Kami harus merogoh kocek sekitar Rp15 juta per bulan untuk kebutuhan makanan dan suplemen. Kondisi ini makin membuat team putus asa, apalagi Cabor Binaraga Kabupaten Malang tidak memiliki bapak asuh,” ujarnya.

Atlet Binaraga Kabupaten Malang saat foto bersama dengan Ketua PBFI Kabupaten Malang, di di Camp Binaraga Heroes Gym Lawang, Jalan Sumber Suko, Kecamatan Lawang. (Foto: Cahyono)

Indra menegaskan bahwa perjuangan atlet Binaraga bukan hanya soal kebutuhan fisik, melainkan juga semangat membela daerah kelahiran. Namun, kurangnya perhatian nyata dari pemerintah daerah menjadi hal yang sangat disayangkan.

Persoalan pendanaan ini menjadi sinyal penting agar pemerintah daerah dapat memberikan dukungan lebih optimal demi menjaga kestabilan asupan gizi dan persiapan atlet menjelang Porprov Jatim 2025 yang tinggal satu bulan lagi. (*)

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less