Stempel Baru sebagai Kota Olahraga Tengah Diusulkan KONI Kota Malang
- calendar_month Rab, 9 Jul 2025

Ketua KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko yang mengusulkan Kota Malang dapat dijuluki Kota Olahraga. (Foto : Agung)
Peweimalang.com, Malang Kota – Usai perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur yang memberikan warna baru bagi Kota Malang. Banyak dampak positif yang dirasakan oleh Kota Malang seperti naiknya perputaran ekonomi. Termasuk stempel baru sebagai Kota Olahraga yang tengah diusulkan KONI Kota Malang.
Seperti yang disampaikan Ketua KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko yang mengatakan bahwa gelaran Porprov ini memberikan warna baru bagi Kota Malang. Menurutnya kesempatan Kota Malang menjadi Kota Olahraga sangat terbuka lebar. Dimana sebelumnya dikenal sebagai Kota Wisata dan Kota Pendidikan.
“Setelah Porprov kemarin, saya melihat peluang bagi Kota Malang untuk menambah identitas sebagai Kota Olahraga,” ujar Djoni, Selasa (8/7/2025).
Hal ini lantaran, selama gelaran Porprov Kota Malang memiliki beberapa fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai untuk menjadikan Kota Olahraga. Djoni mengungkapkan bahwa saat ini olahraga digandrungi oleh anak muda, sebagaimana diketahui bahwa Kota Malang bermayoritas ditempati mahasiswa.
“Peluang ini sangat besar karena olahraga sendiri digandrungi anak muda dan Kota Malang juga mayoritasnya banyak mahasiswa,” ujarnya.
Djoni menilai bahwa saat ini perhelatan olahraga besar hanya berpusat di Jakarta. Hal itu menjadikan perputaran ekonomi melambat karena hanya dirasakan di daerah tersebut saja. Ia menambahkan apabila khidmat olahraga diberikan kepada daerah-daerah lain, hal tersebut dapat menjadikan perputaran ekonomi yang cepat.
“Karena sementara ini hanya di Jakarta, sehingga perputarannya melambat, yang seharusnya perputaran terjadi selama lima kali. Ini hanya bisa sekali atau dua kali,” terangnya
Djoni menyebut jika hal tersebut direalisasikan maka diharuskan adanya sinergi dan olahraga melalui pengusaha atau Pemerintah Daerah. Ia juga mengusulkan adanya pemakaian merchandise olahraga setiap satu hari yang ditetapkan seperti pemakaian kebaya di kamis akhir bulan untuk anak sekolah.
“Selain menumbuhkan ekonomi, juga menumbuhkan prestasi. Kalau bisa menetapkan satu hari untuk berpakaian olahraga kan di Indonesia belum ada dan ini bisa menjadi stempel baru bagi Kota Malang,” jelasnya.
Guna mewujudkan hal tersebut, Djoni mengaku harus melakukan sinergi dengan semua kalangan. Terlepas dengan siapa yang memberikan ide baru untuk hal tersebut.
“Penyakitnya itu terkadang sebuah ide dipatahkan karena merasa tidak sejalan. Nah seperti itu harus dihilangkan untuk kemajuan Kota Malang,” tutupnya.
- Penulis: Agung Budi
- Editor: Redaksi PWI Malang Raya
- Sumber: Liputan
Saat ini belum ada komentar