Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Uncategorized » Sering Alami Kemacetan, Warga Mojolangu Harapkan Jalan Tembus

Sering Alami Kemacetan, Warga Mojolangu Harapkan Jalan Tembus

  • calendar_month Rab, 15 Okt 2025

Peweimalang.com, Kota Malang – Warga RW 9 Kelurahan Mojolangu atau Jalan Simpang Candi Panggung berharap ada jalan tembus. Pasalnya mereka tiap hari kerap mengalami kemacetan di wilayah tersebut.

Sayangnya, keinginan warga Mojolangu tersebut terhalang adanya penolakan dari sejumlah penghuni Perumahan Griya Santa.

Padahal, jika direalisasikan jalan tembus tersebut akan melintasi wilayah RW 9 dan RW 12 Kelurahan Mojolangu. Sedangkan RW 12 sendiri merupakan wilayah di Perumahan Griya Santa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, penolakan dari sejumlah warga Griya Santa dilatarbelakangi sejumlah alasan. Beberapa diantaranya adalah faktor kenyamanan dan keamanan.

Sedangkan di sisi lain, warga menganggap bahwa pembangunan jalan tembus itu menjadi salah satu altenatif solusi mengurai kemacetan di ruas Jalan Candi Panggung. Sebab, jalan ini menjadi salah satu tumpuan utama masyarakat dalam berlalu-lintas.

“Kalau misalnya jadi (dibangun), jalan ini bisa menjadi alternatif. Jadi kendaraan (masyarakat) tidak akan hanya melalui Jalan Candi Panggung saja, bisa langsung menuju Jalan Besar (Soekarno-Hatta),” ujar Juniadi, Rabu (15/01/2025).

Pantauan di lokasi, saat ini lahan yang akan digunakan jalan tembus telah dibersihkan dan diuruk sebagian. Area tersebut juga telah dibatasi hingga sepanjang kurang lebih 500 meter, dengan lebar jalan yang direncanakan 10 meter. Nampak dari patok pembatas yang dipasang di masing-masing sisi.

Namun, rencana pembangunan terpaksa belum dapat dilakukan karena dinding pembatas Perumahan Griya Santa dengan lahan yang akan dibangun jalan itu masih berdiri kokoh. Padahal menurut Juniadi, warga berharap jalan tembus itu dapat segera terealisasi.

“Masalahnya, ruas jalan disini (Simpang Candi Panggung) itu selalu padat, ramai. Apalagi di Jalan Candi Panggung. Terutama saat jam 7 sampai jam 9 saat pagi, kalau sore itu sekitar jam 3 sampai setengah 5,” bebernya.

Ia pun menilai bahwa pembangunan jalan tembus itu menjadi langkah yang cukup solutif. Mengingat aktivitas lalu-lintas di ruas jalan tersebut juga terus meningkat, terlebih sejak enam tahun terakhir.

“Mahasiswa kan tambah banyak, masyarakat juga terus datang ke Kota Malang. Kemudian setelah ada Jembatan Tunggulmas itu, kendaraan juga sangat ramai, menumpuk di Simpang Lima Tunggulwulung,” jelasnya.

Hal senada disampaikan oleh Ahmad Taufik (29) warga Kecamatan Sukun yang biasa melintas di Jalan Candi Panggung. Menurutnya, kemacetan di ruas jalan tersebut menjadi pemandangan yang ia rasakan sehari-hari.

“Kalau macet setiap hari ya. Misalnya ada jalan alternatif lain, kemungkinan bisa mengurai (lalu-lintas) kendaraan. Sementara ini kan jalan alternatif masih minim. Makanya menumpuk di Candi Panggung plus di Jalan Soekarno Hatta, belum dari simpang lima (Tunggulwulung),” tuturnya.

 

 

  • Penulis: Toski Darmaleksana
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less