Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Perubahan dari Dapur: Aksi Relawan Eco Enzym Kusmiati Tangani Sampah

Perubahan dari Dapur: Aksi Relawan Eco Enzym Kusmiati Tangani Sampah

  • calendar_month Sab, 2 Agu 2025

Peweimalang.com, Kota Batu – Di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang masalah sampah, seorang ibu rumah tangga dan relawan eco enzym dan Classic Enzim di Kota Batu, Kusmiati, menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari rumah sendiri. Bermula dari kebiasaan sederhana mengolah limbah dapur, ia kini menjadi penggerak lingkungan di wilayah tempat tinggalnya.

Sejak pandemi COVID-19 melanda, Kusmiati mulai mengolah sampah organik rumah tangga menjadi eco enzym. Ia pertama kali mengenal metode ini melalui kelas daring yang diikutinya selama masa pembatasan sosial.

Ketertarikannya terhadap fermentasi limbah organik kemudian berkembang menjadi kebiasaan yang berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

“Awalnya ikut Zoom saat pandemi, ada tutorial membuat eco enzym. Ternyata manfaatnya luar biasa. Sejak itu saya rutin mengolah kulit buah dan sisa sayur menjadi eco enzym,” ungkap Kusmiati saat ditemui di kediamannya, Sabtu (2/8/2025).

Beberapa galon Eco Enzym yang berada di halaman rumah Kusmiati. (Dafa)

Menurutnya, metode ini tidak hanya efektif mengurangi bau dan pencemaran, tetapi juga membantu mencegah produksi gas metana yang merusak lapisan ozon. Ia pun menekankan pentingnya pemisahan sampah basah dan kering untuk menghindari reaksi kimia berbahaya.

Aktivitas peduli lingkungan bukan hal baru bagi Kusmiati. Sejak 2014, ia telah aktif mengedukasi warga sekitar mengenai pentingnya memilah sampah. Dari awalnya hanya enam orang yang terlibat, kini gerakan tersebut berkembang pesat.

Rumahnya bahkan menjadi cikal bakal berdirinya bank sampah pertama di wilayah Dadaprejo. Hingga saat ini, terdapat 19 bank sampah yang tersebar di kelurahan tersebut.

“Saya bukan siapa-siapa, tapi saya sadar bumi rusak karena ulah manusia. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?” ujarnya dengan tegas.

Dari pengolahan eco enzym itu, Kusmiati berhasil memproduksi berbagai kebutuhan rumah tangga ramah lingkungan, seperti sabun, cairan pembersih lantai, cairan pencuci pakaian, hingga pengusir hama. Bahkan, larutan eco enzym buatannya sempat digunakan pemerintah sebagai pengganti desinfektan selama masa pandemi.

Kusmiati juga mendukung penuh kebijakan Tempat Buang Sampah (TBS) terjadwal yang diterapkan pemerintah setempat. Ia menilai jadwal pembuangan sampah yang terpisah antara sampah basah dan kering membantu masyarakat belajar memilah sejak dari rumah.

“Sudah ada jadwal, Senin untuk sampah basah dan Selasa untuk sampah kering. Itu sangat membantu,” tambahnya.

Sabun dari Eco Enzym yang dibuat oleh Kusmiati. (Dafa)

Meskipun tidak bertujuan mencari keuntungan finansial, kegiatan yang dijalani Kusmiati pernah mendapatkan dukungan dari organisasi internasional Lions Club. Ia sempat menerima bantuan peralatan fermentasi setelah dikunjungi oleh pihak organisasi tersebut. Namun, ia menolak menjadikan eco enzym sebagai ladang usaha.

“Ini bukan soal uang. Ini soal tanggung jawab kita terhadap bumi,” tandasnya.

Ia meyakini bahwa persoalan sampah tidak bisa ditanggulangi hanya dengan mengandalkan pemerintah. Menurutnya, perubahan harus dimulai dari kesadaran individu untuk memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah.

Selain eco enzym, Kusmiati juga memproduksi fermentasi buah yang dapat dikonsumsi, serta minuman kesehatan berbahan dasar buah-buahan, madu, dan air. Produk ini mengandung mikroorganisme, bakteri baik, dan probiotik yang bermanfaat bagi tubuh.

Manfaat dari produk fermentasi Classic Enzyme yang dikembangkannya pun tak kalah penting. Di antaranya adalah mengoptimalkan fungsi pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan, memperkuat metabolisme dan daya tahan tubuh, menangkal radikal bebas, membersihkan darah, serta membantu proses regenerasi sel dan kulit.

  • Penulis: Dafa Pratama
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less