Perkuat Fondasi Diplomasi Investasi melalui Penyusunan Bahan Posisi Perjanjian Internasional
- calendar_month Kam, 16 Okt 2025

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D., menjadi keynote speech dalam Diplomasi Investasi dalam Peningkatan Realisasi Investasi
eweimalang.com, Kota Malang – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM melalui Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal menggelar kegiatan Penyusunan Bahan Posisi Perjanjian Investasi Internasional bertajuk “Diplomasi Investasi dalam Peningkatan Realisasi Investasi” di Grand Mercure Malang Mirama, Kamis (16/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D., menyampaikan, fondasi diplomasi investasi sebagai bagian dari strategi nasional untuk menciptakan kesepakatan internasional yang selaras dengan kepentingan pembangunan dan peningkatan realisasi investasi.
Dalam hal ini, Pemerintah berkomitmen meningkatkan upaya diplomasi investasi melalui kerja sama dengan berbagai negara secara bilateral maupun multilateral. Salah satunya, penyelesaian perjanjian Indonesia – Canada CEPA yang juga memuat investment chapter yang baru saja ditandatangani pada akhir September lalu.
“Melalui perjanjian tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan arus investasi dari Kanada ke Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Tirta menekankan bahwa diplomasi investasi harus menjadi instrumen yang memastikan setiap kesepakatan internasional mampu diterjemahkan menjadi realisasi investasi nyata di lapangan. Ia menambahkan bahwa penyusunan bahan posisi yang mengakomodir berbagai kepentingan stakeholder memperkuat daya tawar Indonesia dalam setiap forum internasional dan memberikan kepastian hukum serta perlindungan bagi investor.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM untuk terus memperkuat diplomasi investasi Indonesia. Sekaligus memastikan bahwa kebijakan investasi yang disusun memiliki dampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan nilai tambah, serta percepatan transformasi ekonomi nasional,” tandasnya.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D., didampingi Wali Kota Malang
Kegiatan ini diisi dengan diskusi panel yang dipandu oleh moderator, Direktur Kerja Sama Bilateral, Dr. Rini Setiani Sutrisno Modouw, dan menghadirkan berbagai narasumber lintas sektor, yaitu perwakilan Kementerian Luar Negeri, BPJS Ketenagakerjaan, PT PLN (Persero), serta akademisi dari Universitas Brawijaya. Panel membahas isu-isu strategis, mulai dari perumusan bahan posisi dalam perjanjian investasi internasional dalam rangka peningkatan realisasi investasi, kontribusi jaminan sosial bagi tenaga kerja asing dan domestik, potensi investasi di sektor energi baru terbarukan, serta peran perjanjian investasi internasional di tengah dinamika ekonomi global.
Dalam diskusi tersebut, aspek jaminan sosial ketenagakerjaan menjadi salah satu sorotan penting karena berperan strategis dalam memperkuat iklim investasi nasional.
Perlindungan komprehensif bagi tenaga kerja dinilai mampu menurunkan risiko usaha, meningkatkan produktivitas, serta menjadi indikator penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang kini menjadi standar global dalam penilaian investasi.
Menurut drg. Faizal Rachman, MH.Kes., AAK., CRGP., Deputi Kepesertaan Program Khusus dan Keagenan BPJS Ketenagakerjaan, investasi yang berkelanjutan harus dibangun di atas fondasi perlindungan sosial yang kuat.
“Jaminan sosial bukan hanya pelindung bagi pekerja, tetapi juga instrumen mitigasi risiko dan jaminan keberlangsungan investasi melalui tenaga kerja yang produktif dan bermartabat,” ungkapnya.
Selain aspek ketenagakerjaan, sektor ketenalistrikan khususnya Energi Baru Terbarukan (EBT), merupakan salah satu sektor yang diangkat dalam diskusi. Executive Vice President Aneka Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Daniel Karmel Fernando Tampubolon, S.T., M.E.M. memaparkan berbagai potensi dan peluang investasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Pada kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan adendum atas Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dengan PT. PLN (Persero) tentang Penyediaan Tenaga Listrik dan Percepatan Investasi di Sektor Ketenagalistrikan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan investasi internasional sekaligus memastikan bahwa perjanjian yang dihasilkan mampu mendorong realisasi investasi yang berkualitas dan berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi tujuan investasi, tetapi juga mitra yang aktif membentuk arsitektur investasi global yang adil dan saling menguntungkan.
Penyusunan bahan posisi ini juga berperan penting dalam memberikan arah kebijakan diplomasi investasi Indonesia. Proses ini menjadi wadah untuk mendapatkan masukan, umpan balik secara langsung dari para pemangku kepentingan tidak hanya di pusat tapi juga di daerah.
Acara ini dihadiri oleh Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, pimpinan perguruan tinggi dan para mahasiswa, pelaku usaha dan asosiasi serta perwakilan media. Acara dihadiri tidak kurang dari 100 orang peserta yang sebagian besar merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Malang dan sekitarnya seperti Universitas Brawijaya, Binus University, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Ma Chung, Universitas Islam Malang, dan lain-lain.
- Penulis: Redaksi
- Editor: PWI Malang Raya

















Saat ini belum ada komentar