Pentol Marem, Jajanan Murah Meriah dengan Balungan Ayam Gratis yang Bikin Nagih
- calendar_month 6 jam yang lalu

Penjual Pentol Marem, Arbi Muhammad. (Agung)
Peweimalang.com, Kota Malang – Pentol, salah satu makanan ringan yang cukup diminati masyarakat, utamanya anak-anak. Jajanan berbentuk bulat kecil ini kerap kali dijual pedagang kaki lima. Salah satunya penjual Pentol ‘Marem’ Arbi Muhammad yang mengaku sudah berjualan Pentol Marem selama satu tahun. Lokasinya berada di depan SDN Mergosono 1 Malang.
Dikatakan Arbi, selain di depan SDN Mergosono 1, Pentol Marem juga ada di Pasar Wesi, Universitas Brawijaya (UB), dan satu armada lagi keliling di kawasan Ciptomulyo.
Menurutnya, keunikan dari Pentol ini karena ada tambahan balungan ayam gratis yang menjadi daya tarik utama bagi pelanggan.
“Yang membedakan dengan pentol lainnya adalah balungan ayam gratis. Pembeli bisa memintanya langsung, dan ini jadi favorit mereka juga,” ujar Arbi saat ditemui, Senin (7/7/2025).
Disampaikan Arbi, setiap hari ia mulai berjualan sejak pukul 09.00 hingga 16.00 WIB, kecuali hari Minggu.
Untuk harga Pentol Marem sendiri terbilang sangat ramah di kantong. Pentol dijual seharga Rp500 per tusuk, sedangkan gorengan dan tahu dihargai Rp1.000 untuk tiga buah.
Selain menjajakan pentol, Arbi juga menawarkan menjual Es Jaman Dulu (Jadul), yakni Es Wawan yang dijual dengan harga Rp2.500 per buah. Dalam sehari, Arbi biasanya membawa sekitar 20 es dan satu kresek besar pentol serta gorengan, yang jumlahnya bisa mencapai 1.000 porsi.
“Kalau habis semua, bisa dapat omzet sekitar Rp700.000 per hari,” ungkapnya.
“Biasanya, ramai pembeli saat jam istirahat siang para pegawai, yakni sekitar pukul 12.00 WIB,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pelanggan setia Pentol Marem, Anggi mengaku sering membeli pentol ini karena rasanya yang enak dan teksturnya yang lembut dimulut. Selain itu rasa bumbu kacangnya yang khas.
“Karena enak, pentolnya lembut, kadang itu dikasih bonus balungan sama bumbunya banyak dan lekoh,” katanya.
- Penulis: Agung Budi
- Editor: PWI Malang Raya
- Sumber: Liputan
Saat ini belum ada komentar