Pastikan Keamanan Makanan, Puluhan Relawan Dapur MBG Kota Batu Ikut Pelatihan HACCP
- calendar_month Sen, 13 Okt 2025

Puluhan relawan Dapur MBG di Kota Batu mengikuti pelatihan HACCP. (Foto: Dafa)
Peweimalang.com, Kota Batu- Dalam rangka mempersiapkan operasional program Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), puluhan perwakilan dari empat yayasan, yakni Yayasan Malang Gemilang Sport, Alif Gemilang Abadi, Alfi Berkah Abadi, dan Sabilul Khoir, mengikuti pelatihan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).
Pelatihan yang berlangsung di Pondok Jatim, Jatim Park 1, Kota Batu, pada Senin (13/10/2025) ini menjadi langkah penting untuk memastikan mutu dan keamanan pangan yang akan disajikan. Para peserta dilatih untuk mengenali potensi bahaya pada setiap tahapan pengolahan makanan, mulai dari persiapan bahan hingga proses penyajian.
Pendamping SPPG Indonesia, Herman Larante, menjelaskan bahwa pelatihan HACCP merupakan syarat utama bagi setiap dapur MBG agar dinyatakan layak beroperasi. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi bagian dari peningkatan standar pengelolaan pangan serta pencegahan berbagai persoalan yang kerap muncul di lapangan.
“Selama dua hari, para peserta akan mendapatkan pendampingan dari para ahli dan praktisi di berbagai bidang, mulai dari restoran hingga perhotelan. Semua diarahkan agar setiap dapur memiliki standar operasional yang seragam dan tersertifikasi,” ujar Herman.
Ia menambahkan, sistem rotasi kerja juga perlu diterapkan agar pekerja tidak kelelahan dan kualitas makanan tetap terjaga. “Pelatihan seperti ini adalah langkah progresif yang patut diwajibkan di seluruh dapur MBG,” tegasnya.
Menanggapi kasus keracunan makanan yang sempat terjadi di beberapa daerah, Herman menyebut penyebab utamanya adalah inkonsistensi prosedur dan ketidakteraturan proses produksi.
Lanjutnya, setiap pekerja harus memiliki pelatihan dan pembagian tugas yang jelas sesuai keahliannya, mulai dari pembelian bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan.
“Banyak persoalan muncul karena ketidaksiapan waktu dan kesalahan memilih bahan. Padahal, faktor tersebut sangat memengaruhi keamanan produk akhir,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Yayasan Sabilul Khoir Al-Asy’ari, Ibnu Sriwiyawan, menyampaikan bahwa pelatihan HACCP menjadi upaya memperkuat kualitas dapur MBG agar seluruh pekerja memahami pentingnya kebersihan, sanitasi, dan ketepatan prosedur kerja.
“Kami berkomitmen menyajikan makanan yang sehat, bebas kontaminasi, dan sesuai peraturan. Tujuannya agar para pelajar sebagai penerima manfaat memperoleh hidangan terbaik,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain sertifikasi, pelatihan juga menekankan keseragaman prinsip pelayanan makanan. HACCP menjadi panduan utama untuk mengidentifikasi titik kritis yang berpotensi menimbulkan risiko.
“SPPG kami akan mulai beroperasi pekan depan. Dengan persiapan matang dan pembagian tugas yang jelas, kami siap memberikan pelayanan yang aman dan tepat,” imbuhnya.
- Penulis: Dafa Wahyu Pratama
- Editor: Redaksi

















Saat ini belum ada komentar