Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Omzet Meningkat, Penjual Soto Ayam Berkah Laris Manis di Porprov Jatim 2025

Omzet Meningkat, Penjual Soto Ayam Berkah Laris Manis di Porprov Jatim 2025

  • calendar_month Kam, 3 Jul 2025

Peweimalang.com, Kota Malang – Penjual Soto Ayam Kampung Berkah turut merasakan ‘manisnya’ gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025. Ratusan porsi soto ayam, laris manis terjual di venue Porprov yang berlokasi di Stadion Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM).

Pemilik Soto Ayam Berkah, M. Fauzan, mengaku selama digelarnya Porprov dagangannya semakin ramai pembeli. Ia membuka tenan soto ayam kampung ini mulai pukul 7 pagi.

“Jualan disini (Halaman Stadion Cakrawala) mulai tanggal 28 kemarin, buka mulai 7 pagi sampai jam 6 malam tergantung ada pertandingan atau tidak,” kata pedagang soto ayam kampung Berkah.

Link Banner

Fauzan menyampaikan bahwa pembeli dagangannya lebih banyak dari berbagai daerah. Dibandingkan dagang di area Ramayana, pembelinya hanya sekedar orang lewat saja.

Selama berdagang di venue Porprov sendiri, Fauzan mengaku pendapatannya semakin bertambah jika dibandingkan berjualan diarea Mall Alun-Alun.

“Kalau di Ramayana biasanya dapet Rp 350 ribu. Tapi kalau disini bisa sampai Rp 2 juta, itu pas awal-awal,” terangnya.

Penjual soto ayam M.Fauzan menikmati omzet meningkat di ajang Porprov Jatim. (Agung Budi)

Mengenai tenan, Fauzan mengatakan bahwa UMKM yang berdagang disekitaran venue Porprov ini harus melalui pendaftaran kepada panitia.

“Jadi Ibu yang ngurusin pendaftaran, saya juga kurang tau dari Diskopindag atau siapa, tapi yang saya tahu pendaftarannya melalui panitia,” ujar Fauzan.

Selain itu juga, soto ayam kampung Berkah ini menyediakan pembayaran Qris sehingga pembeli tidak repot untuk melakukan pembayaran.

“Untuk Qris kami sendiri yang mensiasati karena terkadang kan orang lupa bawa cash jadi lebih efektif jika melakukan pembayaran,” tuturnya.

Meskipun begitu, Fauzan juga pernah mendapatkan kendala mengenai pelanggan. Fauzan menjelaskan bahwa ada pelanggan yang tidak mau membayar makanannya dengan alih-alih tidak membawa uang.

“Kalau pelanggan itu pernah, sudah makan sekeluarga terus anaknya keluar dulu, katanya pas sudah selesai langsung pergi, alasannya uangnya dibawa anaknya,” tutupnya.

  • Penulis: Agung Budi
  • Editor: PWI Malang Raya
  • Sumber: Liputan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less