Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Peristiwa » Ojol Naik Turunkan Penumpang Sembarangan di Stasiun, Pemkot Malang Bantu Koordinasikan Pembangunan Shelter Ojol ke Pemprov

Ojol Naik Turunkan Penumpang Sembarangan di Stasiun, Pemkot Malang Bantu Koordinasikan Pembangunan Shelter Ojol ke Pemprov

  • calendar_month Kam, 7 Agu 2025

Peweimalang.com, Kota Malang – Proyek revitalisasi yang direncanakan oleh PT (Persero) Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya. Selain belum mengakomodasi lahan parkir, di Stasiun Malang sendiri juga belum mengakomodasi shelter ojek online. Pasalnya, saat ini ojol menaik turunkan penumpang sembarangan meskipun sudah terpasang rambu lalu lintas yang jelas.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menegaskan bahwa saat ini pengendara ojek online (ojol) sering menaik turunkan penumpang secara sembarangan. Ia menambahkan bahwa saat ini naik turunnya penumpang hanya satu pintu di Jalan Trunojoyo.

“Kami telah menerima desain pembangunan dari KAI DAOP 8 Surabaya dan juga penataan dan skenario ke depannya,” ujar Widjaja yang disapa akrab, Kamis (7/8/2025).

Penataan ini nantinya juga menyasar ke pintu keluar masuk stasiun yang saat ini kerap terjadi kepadatan di area tersebut. Jaya menyebut bahwa nantinya pintu masuk stasiun di sebelah utara dan pintu keluar di sebelah selatan.

Selain itu, Jaya mengungkapkan bahwa saat pertemuan antara pihak KAI dengan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bahwa menyarankan untuk membuat pagar. Saran tersebut dikarenakan banyak penumpang dan pengemudi kendaraan yang menaik turunkan di badan jalan.

“Saran pak Wali, dibuatkan pagar agar tidak ada penumpang yang crossing-crossing langsung di tengah jalan, begitu juga yang online-online nya,” ungkapnya.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh bantu koordinasi KAI ke Pemprov untuk Shelter Ojol. (Foto: Agung)

Perkara pembangunan shelter ojol, Jaya menegaskan itu merupakan tanggung jawab PT. KAI. Namun, pihaknya dengan Pemkot Malang memberikan masukkan terkait shelter ojol di Stasiun Malang kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Penyediaan shelter itu memang kewajiban PT. KAI. Kami akan membantu mereka dengan memberikan masukkan kepada provinsi terkait shelter ojol ini. Karena izin tersebut dari Pemprov,” tegas Kepala Dishub Kota Malang itu.

Lebih lanjut, pengelokasian shelter di Stasiun Malang sendiri masih belum digambarkan secara jelas.Namun, Jaya mengatakan pihaknya masih melakukan kajian dengan kepolisian dan pihak terkait.

“Intinya adalah bagaimana stasiun ini menjadi wajah Kota Malang yang aman, tertib dan rapi,” pungkasnya.

Menurutnya, yang menjadi tantangan saat ini adalah mengenai ojol-ojol yang berhenti mangkal di pinggir jalan atau trotoar depan stasiun. Tidak hanya itu, banyak juga penumpang minta dijemput di sembarang tempat. Ia menekankan pentingnya kesadaran dan perubahan perilaku dari kedua belah pihak.

“Peraturan sudah jelas, tapi perilaku inilah yang menjadi tantangan bagi kami. Kami sering mengingatkan secara langsung di lapangan untuk naik atau turun ditempat yang sesuai tanpa melanggar aturan,” tandasnya.

Jaya juga mengimbau kepada ojol ataupun masyarakat agar tidak naik atau turun di zebra cross, tikungan maupun tempat yang tidak sesuai rambu yang sudah ditetapkan.

“Yang penting, jangan berhenti ditempat yang tidak diperbolehkan. Rambu sudah jelas, tinggal kesadaran diri saja,” tutupnya.

  • Penulis: Agung Budi Prasetyo
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less