Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » Meski Sempat Diinfus, Mahasiswa ITN Malang Berhasil Raih Triple Winner di Ajang POMNAS XIX 2025

Meski Sempat Diinfus, Mahasiswa ITN Malang Berhasil Raih Triple Winner di Ajang POMNAS XIX 2025

  • calendar_month Sab, 4 Okt 2025

Peweimalang.com, Kota Malang – Mahasiswa Intitut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil meraih Triple Winner di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XIX 2025. Adalah Nurul Afni Hanifa, Jurusan Teknik Sipil S-1, yang meski diinfus akibat kelelahan dalam bertanding. Namun berhasil membawa pulang tiga medali dari cabang olahraga (cabor) catur.

Kompetisi catur tersebut diselenggarakan di Balairung Universitas PGRI Semarang, Jawa Tengah, pada 19-27 September 2025 lalu. Perolehan medali Hani adalah:

-Medali Perak Kategori Mix Catur Cepat

-Medali Perunggu Kategori Perorangan Catur Cepat

-Medali Perunggu Kategori Mix Catur Kilat

Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., menyatakan ITN Malang bangga menyambut kembalinya Nurul Afni Hanifa yang sukses membawa pulang tiga medali dari Pomnas XIX 2025.

“Kami senang dan bangga ada mahasiswa kami yang memiliki prestasi di tingkat nasional. Kami juga mensupport agar mahasiswa bisa bertanding, dan kami bisa mengkonversi prestasi tersebut di beberapa mata kuliah yang bisa mendukung. Semoga Hani bisa bersinar terus prestasinya,” ujar rektor saat ditemui, Jumat (03/10/2025). Ia juga menekankan institusi mensupport kegiatan mahasiswa di luar akademik.

Capaian ini memperkuat rekam jejak Hani di tingkat nasional, setelah sebelumnya menyumbangkan medali perunggu catur cepat beregu putri di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada September 2024 lalu.

 

Perjuangan Terberat 35 Babak dalam Sejarah: Drop hingga Diinfus

Perjuangan Hani di Pomnas kali ini jauh dari kata mulus. Ia harus menghadapi lawan-lawan tangguh, terutama dari kontingen DKI Jakarta yang dikenal memiliki atlet-atlet tangguh, bahkan berstatus pemain Sea Games.

“Pas lawan DKI hanya kalah Solkoff penentuan juaranya,” ujar Hani saat ditemui di Ruang Humas ITN Malang, Jumat (03/10/2025). Ia menggambarkan ketatnya persaingan di Catur Cepat. (Solkoff merupakan metode penentu peringkat akhir pemain ketika dua atau lebih pemain memiliki jumlah poin yang sama).

Apalagi, Hani harus mengikuti total 35 babak dari semua kategori yang ia ikuti, yakni Catur Cepat, Catur Kilat, dan Catur Standar (Klasik), baik perorangan maupun beregu. Jumlah babak ini disebut Hani sebagai yang terbanyak dalam sejarah keikutsertaannya di turnamen catur.

Hani mengungkapkan, tingginya intensitas pertandingan dan tuntutan berpikir cepat dalam waktu lama memicu masalah kesehatan. Hal ini diperparah di kategori Catur Klasik, di mana satu babak bisa berlangsung hingga 3 sampai 4 jam.

“Di hari kedua sampai hari terakhir saya drop karena masalah asam lambung. Main catur identik dengan berfikir. Sampai tiap izin ke toilet saya muntah,” ungkap Hani.

Kondisi kritis ini membuatnya harus mendapat infus satu kali dan injeksi vitamin 2-3 kali dari tim medis untuk mempertahankan stamina agar bisa menyelesaikan babak-babak penentuan.

 

Target Internasional Menanti

Meskipun harus mengambil resiko cuti satu semester demi PON tahun lalu, Hani merasa bersyukur atas dukungan penuh institusi. “Senang kampus (ITN Malang) support banget. Banyak dosen yang men-support dengan memberikan izin, institusi juga mensuport dengan pendanaan,” katanya.

Kejuaraan Pomnas XIX ini menjadi partisipasi terakhir Hani di ajang mahasiswa nasional tersebut. Namun, ia masih berpeluang membawa nama ITN Malang ke panggung internasional, yakni di kejuaraan di Malaysia pada akhir Desember tahun ini, jika mendapat restu dari institusi.

Bagi Hani, catur adalah panggilan jiwa (passion) yang akan terus ia kejar, sambil membuktikan bahwa mahasiswa Teknik Sipil juga mampu bersinar di bidang olahraga.

 

 

  • Penulis: Redaksi
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less