Menguatkan Pembangunan Berkelanjutan, UB Berangkatkan Ratusan Mahasiswa Program Membangun Desa 2025
- calendar_month 3 jam yang lalu

Ratusan mahasiswa peserta MMD Universitas Brawijaya Malang yang akan diberangkatkan ke berbagai pelosok desa. (Foto : Humas UB)
Peweimalang.com, Malang Kota – Universitas Brawijaya (UB) secara resmi memberangkatkan ratusan mahasiswa peserta Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025. Ratusan kendaraan besar disiapkan untuk mengantarkan mahasiswa ke berbagai lokasi pengabdian di seluruh Indonesia, terutama di daerah terpencil dan desa tertinggal.
Dalam rangka pemberangkatan tersebut, Prof. Luchman Hakim SSi MAgrSc PhD, Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Brawijaya, menegaskan bahwa Program Membangun Desa tidak hanya sekadar kegiatan pengabdian masyarakat. Lebih dari itu, program ini menjadi wadah pembelajaran sosial dan pengembangan soft skill mahasiswa, seperti kemampuan beradaptasi dan berinteraksi langsung dengan masyarakat desa.
Pentingnya Pengembangan Soft Skill Melalui Program Membangun Desa UB
“Pengembangan soft skill seperti sopan santun dan kemampuan beradaptasi sangat penting dalam kegiatan pengabdian desa ini,” ujar Prof. Luchman saat ditemui pada Selasa, 1 Juli 2025. Ia menambahkan bahwa mahasiswa tidak hanya membawa pengetahuan akademik dari kampus, tetapi juga harus belajar dari pengalaman langsung di lapangan dan masyarakat desa. Sikap rendah hati dan kemauan untuk berbaur merupakan aspek utama keberhasilan Program Membangun Desa UB.
Selain itu, Prof. Luchman mengingatkan mahasiswa UB agar dapat menjadi representasi moral dan etika kampus. Ia menyampaikan bahwa interaksi langsung dengan warga desa merupakan bagian dari proses pendidikan karakter dan penguatan moralitas generasi muda Indonesia.
Inovasi Program Mahasiswa UB di Membangun Desa 2025
Salah satu kelompok peserta dari Desa Kelompok 72, yang dikordinasikan oleh Jona Binsar Gracia, mengusung program inovatif berjudul “Pekan Sastra.” Program ini dirancang untuk meningkatkan literasi pelajar desa Pasrujambe melalui kompetisi karya sastra seperti cerpen, puisi, dan story telling.
“Pekan Sastra bertujuan untuk menumbuhkan semangat literasi dan kreativitas siswa SMP,” jelas Jona. Melalui kegiatan ini, mahasiswa UB berharap dapat meningkatkan minat baca dan tulis di kalangan remaja sekaligus menginspirasi mereka untuk percaya diri mengekspresikan ide dan karya.

Prof Luchman Hakim saat memberi sambuatan sebelum memberangkatkan mahasiswa program MMD 2025. (Foto : Humas UB)
Dampak Positif Program Membangun Desa UB untuk Masyarakat dan Mahasiswa
Program inovatif seperti Pekan Sastra diharapkan mampu memberikan dampak positif secara berkelanjutan. Selain manfaat langsung bagi masyarakat desa, program ini juga membentuk karakter mahasiswa dan memperkuat kompetensi sosial serta kepemimpinan.
Pemberangkatan Mahasiswa MMD 2025 menjadi simbol kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mendukung pembangunan desa berkelanjutan. Universitas Brawijaya berharap, kegiatan ini mampu menjadikan mahasiswa sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan yang peduli terhadap pembangunan sosial dan nasional.
Program Membangun Desa UB 2025: Inspirasi Pembangunan Berkelanjutan
Dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat desa, penguatan literasi, serta pengembangan soft skill dan etika sosial, Program Membangun Desa UB 2025 menjadi contoh keberhasilan program pengabdian masyarakat nasional. UB optimistis kegiatan ini akan memberikan manfaat nyata bagi desa serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dari akar rumput.
- Penulis: Dedik Achmad
- Editor: Redaksi PWI Malang Raya
- Sumber: Rilis
Saat ini belum ada komentar