Kampung Tematik Jadi Tujuan Wisata Terlaris Kota Malang di Long Weekend
- calendar_month Sen, 18 Agu 2025

Kampung Topeng, salah satu kampung tematik di Kota Malang. (Agung)
Peweimalang.com, Kota Malang – Libur panjang (Long weekend) di bulan Agustus ini memberikan dampak positif bagi sektor Pariwisata Kota Malang. Pasalnya, destinasi wisata Kampung Tematik di Kota Malang mengalami kenaikan pengunjung.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi mengungkapkan bahwa terdapat kesesuaian data dengan Satlantas mengenai naiknya volume kendaraan di Kota Malang.
“Pasti ya, dengan volume kendaraan yang masuk ke Kota Malang apalagi long weekend. Tentunya akan berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan menuju Kota Malang,” ujar Baihaqi, Senin (18/8/2025).
Menurut Baihaqi, tempat yang menjadi tujuan wisatawan adalah kampung-kampung tematik. Ia menambahkan bahwa Kampung Kayutangan Heritage menjadi kawasan yang ramai dikunjungi oleh wisatawan.
“Jadi kampung-kampung tematik yang menjadi jujukan wisatawan, salah satunya kampung Kayutangan Heritage yang mengalami peningkatan pengunjung,” terangnya.
Selain Kampung Heritage, kampung tematik lainnya seperti Kampung Tridi dan Kampung Warna-Warni Jodipan juga mengalami hal yang sama. Bahkan, Alun-Alun Merdeka dan Pusat Perbelanjaan juga mengalami kenaikan pengunjung yang signifikan.
“Ini menjadi multiple effect bagi Kota Malang, selain kunjungan wisata, sektor kuliner juga akan meningkatkan,” ucapnya.
Dalam memperluas jangkauan promosi, Disporapar Kota Malang memanfaatkan berbagai platform, baik secara online maupun offline, termasuk juga bekerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah.
“website-website Kota Malang juga akan kami perkuat untuk menunjang promosi pariwisata,” imbuhnya.
Baihaqi juga menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengoptimalan kepada kampung tematik Kota Malang. Mengingat di Kota Malang memiliki banyak sekali kampung tematik.
“Kami akan melakukan pengoptimalan terhadap kampung tematik agar semuanya sama-sama terangkat dengan keunikan masing-masing,” lanjut Baihaqi.
Menanggapi mengenai pengoptimalan kampung tematik, Baihaqi mengungkapkan bahwa pihaknya setiap tahun akan melakukan pergiliran optimasi kampung tematik. Ia menyebut sebanyak enam titik yang akan dilakukan optimalisasi.
“Setiap tahun kami ada enam titik untuk kami lakukan optimalisasi terhadap kampung-kampung itu,” jelas Baihaqi.
Mengenai permintaan adanya fasilitas kolam renang di Kampung Topeng, Baihaqi mengatakan bahwa untuk sarana dan prasarana jalan memang tanggung jawab pemerintah Kota Malang. Namun, untuk penambahan fasilitas lain seperti kolam renang, pihaknya akan melihat terlebih dahulu mengenai kepemilikan aset.
“Nah tentunya, untuk membangun sebuah destinasi wisata, ada kerjasama antara swasta, pemerintahan dan masyarakat. Supaya ada kolaborasi,sinergi yang baik,” tegasnya.
Mengenai pengoptimalan, Baihaqi menyebut bahwa pengoptimalan kampung tematik dengan cara pembinaan terhadap Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di masing-masing kampung tematik. Lebih lanjut, Baihaqi menegaskan bahwa pokdarwis memiliki peran yang sangat besar di kampung tematik.
“Karena sebagian besar kampung tematik dikelola oleh pokdarwis dan milik masyarakat sehingga pengoptimalan lewat pembinaan pokdarwis,” lanjutnya.
Untuk mengatasi kejenuhan pada tema atau suasana di Kampung Tematik, termasuk Kampung Topeng, Kampung Warna-Warni dan Kampung Tridi, Baihaqi menegaskan bahwa diharuskan adanya kreativitas baru di dalam kawasan kampung tematik.
“Memang kampung-kampung itu ditantang untuk kreativitas pembaruan-pembaruan,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya terbuka untuk melakukan kerjasama dengan pokdarwis pada event-event tertentu.
“Nanti bisa juga kerjasama dengan menawarkan paket-paket wisata atau dengan travel agent sehingga wisatawan bisa merasakan lebih menarik,” tutupnya.
- Penulis: Agung Budi
- Editor: PWI Malang Raya
Saat ini belum ada komentar