Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » Jumlah Siswa Meningkat, Layanan Apel Gratis Butuh Tambahan Armada

Jumlah Siswa Meningkat, Layanan Apel Gratis Butuh Tambahan Armada

  • calendar_month Kam, 31 Jul 2025

Peweimalang.com, Kota Batu – Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, minat pelajar di Kota Batu terhadap layanan Angkutan Pelajar Gratis (Apel Gratis) mengalami lonjakan signifikan. Namun, peningkatan jumlah pengguna tidak sebanding dengan jumlah armada yang tersedia, sehingga memunculkan berbagai kendala dalam operasional, terutama terkait kapasitas dan efisiensi layanan.

Lonjakan penumpang membuat para sopir harus memutar strategi agar operasional tetap berjalan lancar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengantaran secara bergantian dan peminjaman armada dari jalur lain untuk mencegah penumpukan penumpang.

Koordinator Apel Gratis Jalur Batu–Songgoriti, David Ramadhan, mengungkapkan bahwa jumlah siswa baru meningkat, namun armada yang tersedia tidak bertambah. Hal ini membuat para sopir harus menjalankan ritme antar jemput lebih dari biasanya.

“Kita terpaksa mengantar jemput lebih dari frekuensi ideal. Jumlah siswa baru meningkat, tapi jumlah armada tetap,” ujarnya.

David menjelaskan bahwa sejak awal tahun ajaran, informasi mengenai Apel Gratis telah disosialisasikan kepada siswa baru. Namun dalam praktiknya, lonjakan jumlah pengguna belum bisa sepenuhnya diakomodasi.

Salah satu kendala utama adalah keterbatasan armada. Saat ini, sebanyak 65 kendaraan yang disiapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu telah teralokasi secara penuh sesuai jalur dan jadwal. Akibatnya, sopir harus melakukan antar jemput hingga empat kali dalam sehari, meski idealnya hanya tiga kali.

“Sering kali sopir harus mengantar lebih dari yang dijadwalkan. Kalau tidak, banyak siswa yang terlantar. Apalagi siswa baru belum memahami mekanisme layanan Apel Gratis. Mereka cenderung memilih-milih kendaraan, bahkan enggan berbagi tempat duduk,” jelas David.

Masalah lain yang turut memperumit operasional adalah keterlambatan jam pulang sekolah. Menurut David, diperlukan koordinasi antara Dishub dan Dinas Pendidikan untuk menertibkan jadwal kepulangan, agar para sopir dapat menyesuaikan waktu penjemputan.

“Kalau anak-anak pulangnya molor, kami kerepotan. Kadang mereka terpaksa ditinggal, tapi justru sopir yang kerap disalahkan,” tuturnya.

Sebagai langkah sementara, para koordinator jalur melakukan pendataan ulang terhadap siswa pengguna Apel Gratis. Jadwal pulang masing-masing sekolah dicatat, termasuk estimasi jumlah penumpang, guna memudahkan pengaturan armada secara lebih efisien.

David juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap layanan serta penambahan armada, minimal untuk menyesuaikan dengan pertambahan jumlah siswa. Namun ia menyadari bahwa penambahan unit masih bergantung pada perubahan anggaran keuangan (PAK) Pemerintah Kota Batu tahun ini dan rencana jangka panjang Dishub pada 2026.

“Kalau tidak ada penambahan armada, sulit untuk meningkatkan kualitas layanan ini. Padahal, antusiasme siswa terhadap transportasi gratis ini sangat besar,” tegasnya.

Sebagai informasi, Apel Gratis merupakan program transportasi khusus pelajar yang diluncurkan Pemerintah Kota Batu beberapa tahun terakhir. Program ini menyasar pelajar tingkat SD hingga SMA dengan jalur dan jadwal tertentu yang ditetapkan Dishub. Meski telah berjalan rutin, keterbatasan rute dan kuota penumpang masih menjadi tantangan utama yang perlu segera ditangani.

  • Penulis: Dafa
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less