Festival Kali Brantas #4 Sebagai Pelestarian Lingkungan dengan Tradisi Lokal
- calendar_month Ming, 27 Jul 2025

Festival Kali Brantas #4 berlangsung sangat meriah di Kampung Warna-Warni Jodipan, Kota Malang. (Foto: Agung)
Peweimalang.com, Kota Batu – Festival Kali Brantas edisi keempat dimulai dengan digelarnya ritual sakral Petik Tirta Amerta di Titik Nol Sumber Brantas, Arboretum, Kota Batu. Festival ini sebagai gerakan budaya yang menggabungkan pelestarian lingkungan dengan tradisi lokal.
Festival ini diinisiasi oleh Budayawan Kota Malang sekaligus Penggagas Kampung Budaya Polowijen, Isa Wahyudi sapaan akrabnya Ki Demang. Festival ini selama tiga hari yang dimulai hari Jumat sampai hari Minggu (25-27/7/2025) yang digelar di 7 kampung tematik Kota Malang.
Dalang Wayang Suket, Syamsul Subakri menjelaskan bahwa Tirta Amerta dalam mitologi Jawa dan Hindu memiliki makna “air kehidupan”. Menurutnya, air diyakini sebagai sumber kekuatan, kejernihan batin dan umur panjang.
“Tirta Amerta dari sumber mata air utama adalah pengambilan simbol suci kehidupan sebagai bentuk syukur dan permohonan restu dari alam semesta,” jelas Mbah Karjo sapaan akrab Budayawan Malang itu.
Sementara itu, Penggagas Festival Kali Brantas, Ki Demang mengatakan bahwa Festival Kali Brantas ini bentuk penyampaian pesan dan simbol kesadaran ekologis. Ia menegaskan bahwasanya Sungai Brantas sebagai urat nadi utama kehidupan di Jawa Timur.
“Perawatan lingkungan harus dimulai dari sumbernya. Jika sumber airnya dimuliakan dan dijaga, pasti aliran kehidupan di hilir pun akan bersih dan berkelanjutan,” tegas Penggagas Kampung Budaya Polowijen itu, Minggu (27/7/2025).
Ia juga menuturkan bahwa festival ini dimulai sejak tahun 2021 dan juga kolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang yang mengkolaborasikan antara budaya dan pelestarian lingkungan. Ia menyebut festival ini digelar seperti sebelumnya yang melibatkan 7 kampung tematik di Kota Malang.
“Jadi nanti akan diselenggarakan di 7 kampung tematik di Kota Malang seperti Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Grabah Penanggungan, Kampung Putih Klojen, Kampung Biru Arema, Kampung Tridi, Kampung Warna-Warni Jodipan, dan Kampung Lampion Jodipan,” katanya.
Ki Demang menegaskan bahwa puncak kemeriahan Festival Kali Brantas #4 ini pada Minggu (27/7/2025) yang digelar di Kampung Biru Arema dan Kampung Warna-Warni Jodipan dengan acara gugur gunung rijik-rijik Kali Brantas.
“Puncaknya pada tanggal 27 Juli ini, karena ketujuh kampung tematik di Kota Malang serentak akan menggelar Gugur Gunung Rijik-rijik Kali Brantas yaitu kegiatan gotong royong membersihkan sungai brantas sebagai simbol Hari Sungai Nasional,” imbuhnya.

Proses bersih-bersih kawasan Kampung Tridi dan Kampung Warna-Warni Jodipan, Kota Malang. (Foto: Agung)
Kegiatan bersih-bersih ini juga menjadi ruang kolaborasi bagi masyarakat, pemerintah daerah serta budayawan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Lurah Kidul Dalem, Rofiq, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Puncak acara ini juga dimeriahkan oleh beberapa penampilan dari 6 Kampung Tematik di Kota Malang. Kampung Keramik Dinoyo menghadirkan dolanan lempung, Kampung Biru Tridi, Lampion Jodipan dan Warna-Warni menyuguhkan nyanyian Kali Brantas dan Penampilan Miben Voice menyuguhkan lagu dolanan bertema lingkungan dan dirurup dengan Nyadran Kali Brantas serta ruwatan Wayang Topeng dengan Tema “Ronggeng Kali Brantas” yang dihadirkan Kampung Budaya Polowijen.
Ki Demang juga menekankan bahwa Festival Kali Brantas #4 menjadi ruang kolektif untuk menyuarakan betapa pentingnya menjaga sungai sebagai warisan budaya dan sumber mata air.
“Dengan semangat gotong royong, budaya dan kreativitas warga kampung. Sungai Brantas tidak hanya dirawat, tetapi juga dimuliakan,” pungkasnya.
Ia juga menegaskan bahwa Festival Kali Brantas menjadi jembatan antara masa depan dan masa lalu ditengah tantangan dan hilangnya kesadaran ekologis.
“Semangat gugur gunung dan nyanyian Kali Brantas menjadi gema harapan bahwa perubahan bisa dimulai dari tepian rumah sendiri,” tutupnya.
- Penulis: Agung Budi Prasetyo
- Editor: PWI Malang Raya
Saat ini belum ada komentar