Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Politik-Pemerintahan » Cegah Berita Hoaks dan Provokasi, Pemkot Malang Tingkatkan Literasi Digital di Medsos

Cegah Berita Hoaks dan Provokasi, Pemkot Malang Tingkatkan Literasi Digital di Medsos

  • calendar_month Sab, 6 Sep 2025

Peweimalang.com, Malang Kota – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang semakin serius menggencarkan program literasi digital bagi masyarakat. Pasalnya, belakangan ini maraknya informasi hoaks di media sosial (medsos) yang kerap memicu provokasi hingga aksi demonstrasi berujung anarkis.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Muhammad Nur Widianto menegaskan bahwa pentingnya melakukan kroscek terhadap informasi dari sumber yang kredibel.

“Sering saya sampaikan saat forum adalah mencari tahu kebenaran sebuah informasi, bisa melalui media mainstream untuk memastikan dan menjadi ukuran sejauh mana informasi yang diterima masyarakat,” kata Widianto, Sabtu (6/9/2025).

Menurut Widianto, sebagian besar hoaks menyebar cepat karena masyarakat cenderung langsung membagikan informasi tanpa melakukan pengecekan. Pola sebaran berantai inilah yang membuat kabar bohong cepat menyebar.

“Dari hasil pencermatan kami, hoaks yang beredar bebas di ruang digital berpotensi memicu provokasi bahkan fitnah,” jelasnya.

Widianto memberikan contoh mengenai berita hoaks yang menyebar pada aksi demonstrasi yang baru-baru ini. Informasi tersebut menarasikan bahwa Gedung DPRD Kota Malang terbakar. Padahal faktanya, peristiwa dalam demo tersebut terjadi jauh sebelum aksi demonstrasi di akhir agustus 2025 ini.

“Itu jelas tidak benar. Kalau informasi seperti ini terus didaur ulang dan disebarluaskan, lama-lama itu bisa dianggap benar dan itu berbahaya,” tukasnya.

Literasi digital menjadi fokus Diskominfo Kota Malang. Widianto mengatakan bahwa program ini dilaksanakan dengan menggandeng berbagai pihak, mulai dari relawan, komunitas, hingga lintas perangkat daerah.

Penggunaan gawai, menurut Widianto tidak bisa dibatasi. Namun, bijak dalam memanfaatkannya adalah kunci agar ruang digital tetap sehat.

“Yang pasti informasi hoaks akan kami identifikasi, kami kumpulkan, dilaporkan secara berjenjang ke pimpinan, pemerintah provinsi, hingga Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Komunikasi digital,” ujarnya.

Pemkot Malang berharap, masyarakat tidak lagi menjadi korban maupun penyebaran hoaks, melainkan mampu berperan aktif menjaga ekosistem informasi sehat.

“Maka kami imbau masyarakat bisa lebih menyaring informasi, jangan mudah percaya apalagi terprovokasi dengan apa yang baru dilihat dan dibaca,” pungkasnya.

 

 

  • Penulis: Agung Budi
  • Editor: Redaksi PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less