Anggota IDI Malang Raya Bangun Gedung Baru Rp25 Miliar di Kedungkandang
- calendar_month Minggu, 15 Jun 2025

Wali Kota Malang Resmikan Gedung baru IDI. (Agung Budi)
Peweimalang.com, Kota Malang – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya, resmi punya gedung baru. Lokasinya di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang.
Minggu (15/6/2025), peresmiannya dihadiri Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang, serta sejumlah tokoh penting lainnya.
Wali Kota Malang, mengapresiasi kehadiran gedung baru IDI, sebagai bentuk nyata kontribusi dunia medis, dalam mewujudkan program unggulannya, Ngalam Tahes. Sebuah gerakan untuk menjadikan Kota Malang sehat dan tertata.
“Kehadiran gedung ini, bukan hanya sebagai fasilitas fisik. Tapi juga sebagai pusat kolaborasi yang mendukung peningkatan layanan kesehatan masyarakat,” ungkap Wahyu berharap, dalam fasilitas yang ada di gedung tersebut. Seperti ruang koperasi hingga layanan Keluarga Berencana (KB), mampu meningkatkan derajat kesehatan warga Malang Raya.
Mantan Sekda Kab. malang ini juga menyebut, IDI sebagai mitra strategis Pemkot Malang. Dalam pelayanan kesehatan, pemberdayaan sumber daya manusia dan peningkatan kesejahteraan tenaga medis.
“Saat ini tercatat sekitar 3.300 dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Malang Raya. Jumlah itu terus bertambah setiap tahunnya,” tambahnya.
Ketua IDI Cabang Malang Raya, dr. Sasmojo Widito, mengungkapkan, pembangunan gedung megah ini menelan biaya sekitar Rp25 miliar. Berasal dari iuran para anggota IDI.
“Proyek ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada 22 Desember 2023. Saya dipercaya menjadi ketuanya hingga peresmian hari ini,” jelasnya.
Sebelum memiliki gedung sendiri, IDI sempat berpindah-pindah tempat. Mulai dari RSUD Saiful Anwar, kawasan Gajayana, Malang Olympic Garden (MOG), hingga Balai Kartini.
Menurut Sasmojo, kebutuhan akan gedung permanen sangat mendesak, demi menjaga marwah dan kenyamanan organisasi.
“Gagasan pembelian tanah di Bumiayu dimulai pada masa kepemimpinan dr. Eni. Kemudian dilanjutkan hingga selesai di masa saya. Ini menjadi ‘rumah’ bagi 3.300 dokter di Malang Raya,” terangnya.
Sasmojo juga mengungkapkan rencananya, untuk menambah fasilitas podcast edukatif di dalam gedung tersebut. Yang akan menyajikan konten kesehatan berbasis kompetensi dokter melalui platform digital.
Tak hanya pembangunan fisik, Sasmojo menekankan pentingnya penegakan etika profesi.
Ia mengimbau seluruh anggota IDI agar selalu menjaga integritas dan kedisiplinan.
Menyinggung kasus-kasus pelanggaran etik yang belakangan mencuat, ia berharap media turut mengawal proses penegakan disiplin di lingkungan profesi medis.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pelanggaran etika, hukum perdata, dan pidana harus ditangani bersama. Saya mohon bantuan media agar menjadi pengingat sekaligus pengawal agar organisasi ini tetap berada di jalur yang benar,” pungkasnya. (*)
- Penulis: Agung Budi
- Editor: PWI Malang Raya
- Sumber: Liputan
Saat ini belum ada komentar