Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Olahraga » Pemkab Malang Bertanggung Jawab Atlet Binaraga Kabupaten Malang Makan Bangkai

Pemkab Malang Bertanggung Jawab Atlet Binaraga Kabupaten Malang Makan Bangkai

  • calendar_month Ming, 4 Mei 2025

Peweimalang.com, Malang – Atlet Cabang Olahraga (Cabor) Binaraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang, dalam memenuhi asupan gizi untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025, yang makan daging ayam tiren atau ayam yang sudah mati sebelum disembelih atau yang disebut juga bangkai ayam, tentunya tidak layak dikonsumsi dan juga akan menggangu kesehatan atlet.

Hal itu telah mendapatkan reaksi dari masyarakat, salah satunya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ProDesa Malang Ahmad Kusaeri, Minggu (4/5), melalui telepon selulurnya mengatakan, atlet Binaraga Kabupaten Malang untuk memenuhi asupan gizi dalam berlatih, hak ini sangat tidak manusiawi. Karena bagi umat muslim ayam tiren itu sudah jadi bangkai dan dalam hukum Islam haram untuk di makan. Dan makanan yang di makan manusia itu ada aturannya dalam sisi agama, terutama pada agama Islam.

Selain itu, juga di atur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, dan juga diatur  dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.

Link Banner

“Bagaimana bisa mengukir prestasi di Porprov Jatim, jika atlet Binaraga sering makan bangkai daging ayam. Dan dikhawatirkan kesehatannya akan terganggu saat mengikuti pertandingan di Porprov,” tegasnya.

Sehingga melihat videonya itu, lanjut dia, sangat miris sekali atlet Binaraga makan daging ayam tiren. Hal ini tentunya menjadi perhatian kita semua untuk ikut bertanggung jawab, terutama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Dan jika tidak ada anggaran, sebaiknya tidak usah memaksa diri ikut Porprov IX Jatim 2025, karena atlet itu manusia, bukan binatang.

Dirinya mengaku jika dana untuk atlet mungkin juga sangat minim, atau belum cair.

“Dana untuk sarana prasarana menyosong Porprov IX Jatim, yang sebelumnya dikelola KONI Kabupaten Malang, kini pencairan anggaran itu melalu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang ada di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang,” ungkap Kusaeri.

Poprov IX Jatim, kata dia, waktu pelaksanaannya sudah dekat, karena akan digelar pada 25 Juni-5 Juli 2025, yang mana Malang Raya sebagai tuan rumah, termasuk Kabupaten Malang juga sebagian tuan rumah. Sehingga untuk memberikan semangat berlatih, dan bisa memenuhi target perolehan medali, maka atlet butuh asupan gizi yang cukup.

Jika anggaran untuk asupan gizi atlet misalnya diberikan pada H+7 pelaksanaan Porprov, yang jelas atlet tidak memiliki kekuatan pada daya tahan tubuhnya. Padahal, sekarang mereka harus memenuhi asupan gizi yang sehat, agar daya tahan tubuhnya bisa terbentuk dengan baik.

“Adanya peralihan pengelolaan anggaran untuk Porprov dari KONI ke Dispora, hal ini menjadi problem tersendiri, terutama untuk sarana prasarana atlet. Dan pelatih dan atlet mungkin lebih nyaman pengelolaannya kembali ke KONI, yang mana keperluan atlet bisa terpenuhi dengan baik,” tegas Kusaeri.

Dari berita sebelumnya, atlet Binaraga yang base campnya di wilayah Keluarahan lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, sangat miris dalam asupan gizinya. Karena tidak ada biaya untuk membeli daging sapi, maka mereka makan daging ayam potong tiren.

Daging ayam potong yang kondisi sehat harganya Rp32 ribu per kilogram, namun, jika ayam tiren harganya hanya Rp100 ribu mendapatkan tiga karung, perkarung isinya 30 ekor ayam.

“Namun, kata Pelatih Cabor) Binaraga KONI Kabupaten Malang, yang juga Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang Indra Khusnul, tidak semua daging ayam tiren bisa d masak semua. Karena dari tiga karung ayam tiren tersebut, yang dalam kondisi baik hanya seberat 5 kilogram, sisanya dalam kondisi busuk,” ungkapnya. (Cahyono)

  • Penulis: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less