Wisata Kampung Topeng Akan Direnovasi, Siap Bangkit Usai Alami Keterpurukan
- calendar_month Rab, 13 Agu 2025

Gapura masuk Kampung Topeng Malang. (Agung Budi)
Peweimalang.com, Kota Malang – Wisata Kampung Tematik di Kota Malang dinilai kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Pasalnya, Wisata Kampung Tematik ini saat ini sudah diharuskan untuk dilakukan perbaikan.
Koordinator Kampung Wisata Topeng, Adi Sudarsono menyebutkan bahwa Kampung Wisata Topeng sudah berdiri sejak 2016. Namun, saat ini Kampung Wisata Topeng perlu perbaikan dan penambahan fasilitas yang menunjang daya tarik pengunjung.
“Sejak 2016 dibangun oleh Ibu Khofifah, dulu sempat ramai dan sekarang sudah sepi karena tidak ada kebaruan dari Kampung Wisata Topeng,” ungkap Adi, Rabu (13/8/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa di Kampung Wisata Topeng tersebut akan dibangun pabrik kue kering. Sayangnya, pembangunan pabrik tersebut hanya fiktif belaka. Selain itu, dulunya Wisata Topeng ini adalah Desaku Menanti yaitu penampungan gelandangan dan pengemis, lalu dikembangkan menjadi kampung tematik.
“Dulu dijanjikan akan dipekerjakan di pabrik roti kering, tapi sampai saat ini pabrik roti kering itu belum juga dipekerjakan, bahkan bangunannya mangkrak,” imbuhnya.
Mengenai pembangunan, Adi menyarankan untuk membangun kolam renang. Hal itu didasarkan bahwa beberapa pengunjung merasa bosan karena tidak ada wahana permainan yang menyenangkan.
“Kami dulu disarankan membangun flying fox tapi dinilai sangat berbahaya, maka saya simpulkan dari beberapa pengunjung menginginkan kolam renang,” katanya.
Nantinya, kolam renang ini akak digunakan sebagai daya tarik dan pertumbuhan bagi ekonomi warga sekitar. Dengan hal itu, warga bisa memutar ekonomi dengan berdagang.
“Kalau ada kolam renang, warga kan bisa berdagang dengan menjual es atau sebagainya,” imbuhnya.
Adi juga mengharapkan adanya wadah baru bagi warga Wisata Kampung Topeng mengenai pelatihan baru selain pembuatan topeng. Ia juga menyebutkan bahwa sebanyak 10 kk kembali ke jalanan dikarenakan perputaran ekonomi yang minim di Wisata Kampung Topeng.
Sementara itu, salah satu warga Wisata Kampung Topeng, Siti Mutmainah mengaku bahwa Kampung Topeng sendiri tidak dibenahi sejak berdirinya, sekitar 10 tahun. Ia menyebut bahwa minggu kemarin sudah ada pertemuan untuk pembenahan.
“Sudah 10 tahun tidak ada pembenahan, dan minggu kemarin ada perwakilan dari Lippo melakukan peninjauan,” jelas Siti.
Siti juga berharap nantinya akan dibenahi mulai rumah, seperti atap, wc, plafon dan mengganti lantai. Ia juga menyebutkan bahwa sebanyak 33 rumah akan dilakukan pembenahan.
“Saya harap cepat dibenahi karena kalau hujan sering bocor, tapi katanya Agustus ini mulai pembenahan,” ucapnya.
Ia juga menyerahkan seluruhnya kepada pihak yang melakukan pembenahan, Lippo Group agar perekonomian di Wisata Topeng pulih kembali dan kondisinya membaik.
“Dengan dukungan ini berharap agar ekonomi bisa kembali seperti dulu,” lanjut Siti.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengungkapkan bahwa di tahun 2025, pihaknya menargetkan sebanyak 50 rumah tidak layak huni.
“Tahun 2025, kami menargetkan 50 rumah tidak layak huni dengan anggaran Rp. 1 miliar.
Mengenai pembangunan Kampung Topeng, Dandung menyebut bahwa sebanyak 40 rumah akan dilakukan pembenahan bantuannya dari program CSR Lippo Group. Ia menambahkan pihaknya lah yang mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi.
“Karena CSR ini, jadi bisa lebih fleksibel tidak harus yang tercantum dalam surat keputusan Wali Kota,” kata Dandung.
DPUPRPKP hanya mendampingi saja, mengenai survey dan pembenahan akan langsung dilakukan dengan tim Lippo Group.
“Sebenarnya program dari Pemprov banyak, tapi yang di Kota Malang hanya Lippo Group,” sambungnya.
- Penulis: Agung Budi
- Editor: PWI Malang Raya
Saat ini belum ada komentar