Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Pemkot Malang Dorong Budidaya Ikan Tawar di Kolam Terpal, Jadi Solusi Ekonomi dan Ketahanan Pangan

Pemkot Malang Dorong Budidaya Ikan Tawar di Kolam Terpal, Jadi Solusi Ekonomi dan Ketahanan Pangan

  • calendar_month 20 jam yang lalu

Peweimalang.com, Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mengembangkan budidaya ikan tawar dengan memanfaatkan kolam terpal. Program ini dinilai mampu menjawab keterbatasan lahan di perkotaan sekaligus membuka peluang usaha baru yang menjanjikan bagi masyarakat.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menegaskan bahwa program budidaya ikan tawar dengan sistem kolam terpal memiliki hasil panen yang tidak kalah dengan kolam permanen.

“Kolam terpal ini menyiasati keterbatasan lahan. Hasilnya tidak kalah dengan kolam permanen. Dengan pengelolaan yang baik, target Dasa Bhakti saya sesuai dengan ngalam Idrek bisa tercapai,” kata Wahyu usai menjadi keynote speaker di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Rabu (24/9/2025).

Pada kesempatan itu, Pemkot Malang menyalurkan bantuan sarana dan prasarana untuk 103 pelaku budidaya ikan. Bantuan meliputi kolam terpal, jaring ikan, pakan, bibit lele hingga perlengkapan perpipaan.

“Selain mendapatkan pelatihan, mereka juga didampingi oleh penyuluh dan diberikan sarana prasarana. Kami juga menyalurkan bibit lele, karena lele paling mudah dibudidayakan dan laku di pasaran,” tambah Wahyu.

Menurut Wahyu, budidaya ikan air tawar tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga, tetapi juga mencukupi kebutuhan gizi masyarakat.

“Ikan adalah sumber protein penting untuk menekan angka stunting. Dengan masyarakat mereka bisa mengelola sendiri, kebutuhan gizi tercukupi dan inflasi bisa ditekan,”tegas Wahyu.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan menyampaikan bahwa ikan air tawar di Kota Malang menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023, produksi tercatat 158,6 ribu ton dan naik menjadi 160 ribu ton pada tahun 2024.

“Ia menggambarkan bahwa budidaya ikan baik dengan ember, kolam terpal, maupun kolam permanen tanah, berkembang cukup signifikan,” jelasnya.

Slamet juga menargetkan bahwa di tahun ini bisa kembali naik dengan target minimal 160 ton lebih.

“Angka pastinya dihitung akhir tahun,” sebutnya.

Hingga saat ini tahun 2025, jumlah pembudidaya ikan tawar di Kota Malang mencapai 751 orang meningkat dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin tertarik melihat potensi keuntungan sekaligus manfaat gizi dan budidaya ikan.

“Kami dorong warga tidak hanya berhenti pada konsumsi, tetapi juga mengembangkan olahan berbasis ikan agar memiliki nilai tambah besar,” tegas Slamet.

Dispangtan pun secara berkelanjutan memberikan pelatihan, pendampingan, monitoring hingga evaluasi melalui tenaga penyuluhan pertanian. Program ini dipadukan dengan strategi penguatan kelompok budidaya hingga pengembangan produk olahan.

“Pemkot Malang mengalokasikan 200 juta untuk mendukung sarana dan prasarana, pelatihan, serta penguatan kegiatan budidaya lain seperti ternak ayam dan urban farming,” tutupnya.

 

 

  • Penulis: Agung Budi
  • Editor: Redaksi PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less