Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Peristiwa » Pemerintah Bojonegoro dan FIKES UMM Gelar Penyuluhan Kesehatan Lansia: Menuju Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera

Pemerintah Bojonegoro dan FIKES UMM Gelar Penyuluhan Kesehatan Lansia: Menuju Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera

  • calendar_month Sabtu, 14 Jun 2025

Peweimalang.com, Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (FIKES UMM). Kedua pihak menggelar penyuluhan bertajuk “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahterah”.

Acara yang berlangsung pada Sabtu (14/06) ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader kesehatan. Terutama alam mendampingi lansia menuju kehidupan yang sehat, mandiri, dan bermartabat.

Sebagai narasumber, Yoyok Bekti Prasetyo dari Departemen Keperawatan Komunitas FIKES UMM. Ia menyampaikan data dan realita terkait peningkatan jumlah lansia di Indonesia. Khususnya di wilayah Bojonegoro, Lamongan, dan Malang.

Link Banner

“Pertumbuhan populasi lansia berarti kebutuhan layanan kesehatan akan meningkat. Kader kesehatan harus siap menjadi garda terdepan dalam pemantauan, edukasi, dan dukungan sosial bagi lansia,” jelasnya.

 

Menuju Populasi Menua: Peran Strategis Kader dan Inovasi Program

Salah satu fokus penyuluhan adalah pentingnya kesejahteraan holistik bagi lansia, yang meliputi kesehatan fisik, keterlibatan sosial. Serta kebahagiaan emosional dan spiritual. Dalam kesempatan ini juga disosialisasikan program unggulan Lansia Sembada (Sehat, Mandiri, Bahagia, Berdaya) yang telah dijalankan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Program ini mencakup skrining rutin, pemberian suplemen, serta pelatihan keterampilan bagi kader Posyandu Lansia.

Salah satu peserta kegiatan, Sutrisno – purnawirawan polisi dan juga Ketua Tamrin Sport Club Lansia – membagikan pengalamannya. Ia secara rutin mengajak para lansia untuk berolahraga bersama.

Pihaknya mengadakan senam lansia secara rutin. Semua sendi tubuh digerakkan agar tetap bugar. Ia berharap kelompok-kelompok lansia lainnya bisa dikunjungi juga, diberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya menjaga kesehatan.

“Lansia bukan untuk dikasihani, tapi didukung agar tetap aktif dan bahagia,” ungkapnya penuh semangat.

Sutrisno menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat – termasuk pensiunan, tokoh masyarakat, dan kader kesehatan. Hingga dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan sehat bagi para lansia.

 

Menjadikan Lansia sebagai Subjek, Bukan Objek

Penyuluhan ini juga menyoroti keberhasilan Sekolah Lansia Berdaya yang diinisiasi oleh PDA Bojonegoro. Melalui 10 kali pertemuan, para lansia tidak hanya diajari tentang kesehatan. Tetapi juga diajak untuk merasa dihargai, didengar, dan tetap relevan di tengah masyarakat.

Penyuluhan ditutup dengan pesan inspiratif: “Lansia adalah kita di masa depan. Merawat mereka hari ini, adalah investasi bagi kemanusiaan esok hari.”

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari peserta dan diharapkan mampu menjadi pemantik gerakan serupa di seluruh Indonesia.

  • Penulis: Dedik Achmad
  • Editor: Redaksi PWI Malang Raya
  • Sumber: Rilis UMM

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less