Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Peristiwa » Pabrik Kelapa di Tumpang, Resahkan Warga dengan Bau dan Suara Mesin

Pabrik Kelapa di Tumpang, Resahkan Warga dengan Bau dan Suara Mesin

  • calendar_month 5 jam yang lalu

Peweimalang.com, Kabupaten Malang – Pabrik Kelapa PT Wisma Nusantara Indonesia di Tumpang, Kabupaten Malang meresahkan masyarakat sekitar. Pasalnya, bau dari olahan kelapa dan suara mesin mengganggu masyarakat sekitar sana.

Warga setempat, Sayudi mengungkapkan bahwa awal operasi pabrik tersebut mengumpulkan tokoh masyarakat setempat, seperti RT, RW dan perangkat desa. Ia menambahkan pabrik tersebut telah mengatakan kepada masyarakat setempat bahwa tidak akan mengganggu kenyamanan.

“Awalnya diundang kesana dan mereka bilang tidak sampai bau dan mengganggu kenyamanan masyarakat,” jelas Sayudi, Selasa (28/10/2025).

Ia juga menegaskan bahwa pada pertemuan tersebut pabrik kelapa memberikan kompensasi kepada masyarakat. Namun, setelah produksi beberapa beberapa bulan muncul bau-bau yang menyengat.

“Setelah produksi kira-kira dua tiga bulan kok muncul bau. Apalagi kalau anginnya ke timur itu baunya ke kampung saya,” ujarnya.

Sayudi mengungkapkan bahwa bau yang tidak sedap itu berasal sisa-sisa pengolahan. Pabrik tersebut menggunakan air dalam pengolahan sehingga air sisa pengolahan tersebut menggenang dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

“Airnya itu menggenang dari sisa pengolahan dan akhirnya timbul bau yang tidak sedap dari sisa-sisa pengolahan,” kata Suyadi yang disapa akrab Bogel.

Warga sekitar pabrik kelapa di Tumpang, Sayudi atau disapa akrab Bogel

Selain bau yang tidak sedap, Pabrik tersebut juga mengganggu perihal suara mesin. Bahkan, pabrik tersebut beroperasi sampai tengah malam. Hal tersebut mengganggu masyarakat meskipun letaknya jauh dari perkampungan.

“Biasanya karyawannya lembur sampai tengah malam pukul 02.00 WIB. Itu suaranya keras, meskipun agak jauh dari perkampungan dan itu dekat dengan kolam renang Tirta Panji,” imbuhnya.

Ia mengaku bahwa masyarakat setempat bersama perangkat desa, Babinsa dan Koramil pernah mendatangi pabrik tersebut. Sayangnya, yang bersangkutan tidak ada di lokasi.

“Pernah kesana, tapi yang bersangkutan tidak ada. Hanya menemui karyawannya saja dan itu tidak berbuah hasil,” ucap Bogel.

Bogel menegaskan bahwa kompensasi dari pabrik tersebut mulai awal beroperasi sampai saat ini belum juga diberikan.

“Sampai sekarang tidak ada, tidak terbukti,” tegas Bogel.

Bogel berharap pihak pabrik, masyarakat dan perangkat desa bisa melakukan audiensi dengan seksama, agar menemukan solusi terbaik untuk masyarakat maupun pihak pabrik.

“Kami berharap ada tindakan lanjut dari pihak pabrik maupun perangkat desa dan Kabupaten Malang, karena membuat masyarakat resah,” tegasnya.

Senada, Pelatih Aquatik Kolam Renang Tirta Panji, Bisky Morista Sayoga mengaku terganggu akan bau yang tidak sedap dari pengolahan pabrik tersebut. Menurutnya, hal tersebut mengganggu sekali ketika sedang melakukan latihan renang.

“Memang betul sangat mengganggu sekali untuk kegiatan latihan atlet-atlet renang kami,” kata Yoga.

Pabrik kelapa di Tumpang, PT Wisma Nusantara Indonesia meresahkan masyarakat setempat dengan bau dan suara mesin

Kolam Renang Tirta Panji ini mengalami dampak yang sangat signifikan. Pasalnya, jarak pabrik dengan kolam renang hanya berbatas tembok. Oleh karena itu, bau yang menyengat benar-benar mengganggu.

“Jarak bisa dibilang dekat sekali, di balik tembok sebelah barat kolam besar itu pabriknya,” ungkapnya.

Menurutnya, bau-bau menyengat tersebut sangat berpengaruh pada kondisi atlet. Ia mengungkapkan jangankan bau tidak sedap, asap rokok saja bisa mempengaruhi atlet.

“Jangankan bau yang menyengat, asap rokok saja mengganggu atlet saat latihan,” tegasnya.

Ia berharap kepada pabrik dapat melakukan audiensi untuk menemukan solusi terbaik mengenai permasalahan ini.

“Mungkin dengan audiensi bisa menemukan solusi agar bau menyengat itu hilang,” pungkasnya.

  • Penulis: Agung Budi Prasetyo
  • Editor: Redaksi
  • Sumber: Liputan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less