Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Hukum-Kriminal » Operasi Sadar Keselamatan dan Ketertiban LLAJ, Jaring 225 Kendaraan, 35 Ditilang

Operasi Sadar Keselamatan dan Ketertiban LLAJ, Jaring 225 Kendaraan, 35 Ditilang

  • calendar_month 9 jam yang lalu

Peweimalang.com, Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Polresta Malang Kota dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), menggelar operasi sadar keselamatan dan ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ). Di Jalan Raya Langsep, Rabu (23/7/2025).

Operasi ini bertujuan untuk memastikan kelayakan kendaraan dan kelancaran distribusi barang. Sebanyak 225 kendaraan diperiksa mengenai kelengkapan-kelengkapan surat.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan, kegiatan hari ini bersinergi antara Pemerintah Kota Malang, dalam hal ini Dinas Perhubungan, dengan Polresta Malang dan TPID Kota Malang.

“Yang pertama, untuk keselamatan lalu lintas. Dari Polresta juga melakukan tindakan-tindakan.”

“Kemudian angkutan barang dari Dishub dan untuk TPID, mengecek jalur angkutan barang perekonomian seperti apa,” ujar Wahyu, Rabu (23/7/2025).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra. (Agung)

Kata Wahyu, pemeriksa kendaraan ini tidak hanya menyasar pada aspek keselamatan saja. Tetapi juga untuk mendeteksi dinamika distribusi logistik yang memicu inflasi di Kota Malang.

“Salah satu indikator pengendalian inflasi adalah distribusi barang. Jika distribusi terhambat, stok pasar bisa terganggu dan berdampak langsung pada harga di pasaran,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menyebut, operasi ini berlangsung bersama dengan Operasi Semeru 2025. Yang juga menyasar pada kendaraan yang ODOL (Overload Dimension Overloading).

Menurutnya, kendaraan yang berkategori ODOL ini dapat merusak ketahanan jalan, hingga berpotensi menjadi penyebab inflasi.

“Kalau memang overload, kami akan melakukan peringatan-peringatan dan dimensi overload ini juga berpengaruh pada ketahanan jalan,” ujar Widjaja dengan sapaan Jaya.

Kendaraan yang ODOL ini, tambahnya, juga mempengaruhi deflasi Kota Malang. Karena overload ini memiliki biaya operasional yang murah dan hal tersebut bisa mempengaruhi deflasi.

Untuk operasi kali ini, jelasnya, telah menjaring 225 kendaraan dan 35 kendaraan dilakukan penilangan. Karena banyak kendaraan yang tidak membawa kelengkapan surat dan uji KIR (Uji Kendaraan Bermotor). Pengemudi hanya membawa KTP.

Salah satu pengendara yang terjaring operasi, Muhammad Faiz mengungkapkan, meski pihaknya membawa surat-surat kendaraan lengkap, namun tetap terkena tilang karena kendaraannya tidak memenuhi uji KIR.

“Ini kelalaian karena luput dari perhatian karyawan. Mereka hanya memakai saja tanpa memperhatikan uji KIR. Tapi saya membawa kelengkapan surat,” terangnya.

Faiz berharap, nantinya ada kebijakan bagi pengemudi mengenai hal tersebut. Terlebih banyak aktivitas pengiriman barang yang menjadi tulang punggung ekonomi.

“Saya berharap ada kebijakan terhadap pengemudi kecil seperti saja agar tidak menghambat perekonomian juga,” tutupnya. (*)

  • Penulis: Agung Budi
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less