Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » Budaya » Meriah, Festival Bantengan Nuswantara Kota Batu Diramaikan Peserta Mancanegara

Meriah, Festival Bantengan Nuswantara Kota Batu Diramaikan Peserta Mancanegara

  • calendar_month Ming, 3 Agu 2025

Peweimalang.com, Kota Batu – Festival Bantengan Nuswantara ke-17 kembali digelar pada Minggu (3/8/2025) di Kota Batu. Acara tahunan ini tidak hanya menarik perhatian kelompok seni dari Malang Raya, tetapi juga diikuti oleh peserta dari luar negeri.

Sebanyak 135 grup bantengan dari wilayah Malang Raya turut berpartisipasi dalam festival ini. Selain itu, kehadiran kelompok bantengan dari Kabupaten dan Kota Mojokerto, Blitar, Kediri, hingga Lumajang menambah semarak perhelatan budaya tersebut.

Anjani Sekar Arum dari komunitas Pemuda Bantengan Nuswantara menyampaikan bahwa partisipasi internasional datang dari berbagai negara seperti Jepang, Australia, Chile, Meksiko, Hongkong, dan Malaysia. Menurutnya, kehadiran mereka bukan hal baru, karena komunitas tersebut memang telah aktif mengikuti Festival Bantengan Nuswantara sejak 2016.

“Pemuda Bantengan Nuswantara sering menghadirkan tamu mancanegara. Kami bekerja sama dengan kelompok bantengan di Kota Batu secara bergiliran setiap tahun untuk menyambut tamu-tamu internasional ini,” ujar Anjani.

Bekas sabetan yang ada di punggung peserta Putra Seloaji dari Pujon Lor. (Dafa)

Sementara itu, kelompok Bantengan Putro Seloaji Pujon Lor juga menampilkan hal yang berbeda tak hanya pertunjukan bantengan. Mereka menampilkan perang sapu lidi.

Sujarwo salah satu peserta dari Putro Seloaji mengatakan tradisi sapu lidi ini sudah lama ditampilkan oleh kelompoknya.

“Sudah lama ada penampilan ini, Putro Seloaji juga sudah bertahun-tahun berdiri,” katanya.

Ia mengungkapkan punya ritual tersendiri untuk mengobati bekas luka sabetan di punggung. Ia juga mempunyai tugas untuk menyembuhkan kesurupan.

Wali Kota Batu, Nurochman, menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat dalam melestarikan kesenian tradisional seperti Bantengan Nuswantara yang telah menjadi simbol budaya lokal.

“Kegiatan ini sudah berlangsung selama 17 tahun dan menjadi ruang ekspresi serta inovasi bagi para pelaku seni. Pemerintah Kota Batu hadir sebagai pendukung dalam pelestarian warisan budaya daerah yang harus terus dikembangkan dan dijaga keberlangsungannya,” ujar Nurochman.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban dan kebersihan selama acara berlangsung, sebagaimana telah disepakati bersama antara panitia dan aparat keamanan.

“Kami berharap kesenian Bantengan tidak hanya bertahan, tetapi mampu berinovasi agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. Mari kita jaga Kota Batu agar tetap damai, bersih, dan tertib. Jangan tinggalkan sampah, cintai kota ini,” pesannya.

Lebih lanjut, Nurochman menegaskan bahwa penyelenggaraan Festival Bantengan Nuswantara tidak hanya berdampak pada pelestarian budaya, tetapi juga memberi manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat.

“Event ini sangat berdampak positif, tidak hanya dalam pelestarian budaya tetapi juga dalam penguatan ekonomi lokal. Pelaku UMKM, pedagang kaki lima, dan masyarakat sekitar turut merasakan perputaran ekonomi yang terjadi selama festival berlangsung,” pungkasnya.

  • Penulis: Dafa Pratama
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less