Dioperasikan Dua TPST Tegallega dan Holis Bakal Kurangi Masalah Sampah di Kota Bandung
- calendar_month Jumat, 30 Mei 2025

Wamen PU Diana Kusumastuti saat mengunjungi pengolahan sampah di TPST Tegallega, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kemen PU)
Peweimalang.com, Bandung – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti telah mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tegallega dan TPST Holis. TPST tersebut telah dioperasionalkan oleh Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Jawa Barat (Jabar) dan diharapkan dapat segera diserah kelolakan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Hal ini disampaikan Wamen PU Diana Kusumastuti, Jumat (30/5), melalui rilis yang disampaikan Biro Komunikasi Publik Kemen PU.
Dia mengatakan, TPST Tegallega sudah di operasionalkan, dan untuk TPST Holis telah selesai pembangunanya dan akan dimulai operasionalnya dengan pendampingan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya selama Juni-Agustus 2025.
“Dioperasikannya dua TPST ini diharapkan dapat membantu mengurai permasalahan sampah di Kota Bandung,” tegasnya.
Dijelaskan, TPST Holis memiliki kapasitas 60 ton (Holis I:10 ton; Holis II: 50 ton) per hari dan TPST Tegallega 25 ton per hari. Sehingga dengan adanya dua dua fasilitas pengolahan sampah tersebut, diharapkan bisa segera dioperasikan penuh oleh Pemkot Bandung.
Hal ini agar bisa mengurai masalah sampah di wilayah Kota Bandung. Karena mengolah sampah juga bisa menjadi bahan bakar alternatif (Refuse-Derived Fuel/RDF) untuk mengurangi beban Tempat Pembiuangan Akhir (TPA) sampah dan mendukung energi terbarukan.
“Saat ini Resource Description Framewor (RDF) dari Bandung telah memiliki offtaker yaitu PT KMI. Sehingga saya harapkan juga Indocement bisa jadi salah satu offtaker ke depannya agar lebih banyak yang bisa kita jual hasil pengolahan sampah,” tegas Diana.

Tempat pengolahan sampah di TPST Tegallega, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kemen PU)
Dia menerangkan, TPST Tegallega dibangun pada 13 Juli 2023-2 Desember 2024 dengan anggaran sebesar Rp 19,9 miliar. Pembangunan ini merupakan bagian dari Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP), yang didanai oleh Bank Dunia, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan di kabupaten/kota yang berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Sementara, pembangunan TPST Holis terbagi menjadi dua tahap. Tahap I merupakan optimalisasi untuk mengurangi idle capacity, yang mana kegiatan tersebut dilaksanakan pada 12 Desember 2024-25 Mei 2025 dengan anggaran sebesar Rp 5,8 miliar.
Dan lingkup pekerjaannya, lanjut Diana, yakni meliputi pengadaan mesin pengolah sampah dan uji mesin pengolah sampah. Sedangkan untuk Tahap II merupakan pembangunan TPST Holis II yang berkapasitas 50 ton per hari.
Pembangunan dilaksanakan pada 13 Juli 2023-25 April 2025 dengan anggaran sebesar Rp 41,2 miliar. Dan pembangunan TPST ini juga merupakan bagian dari Program ISWMP.
“Program ISWMP tujuannya untuk meningkatkan kinerja dalam pengolahan sampah di Kabupaten/Kota yang berada di DAS Citarum,” tegasnya. (*)
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar