Bunulrejo Masuk Tiga Besar Lomba Kelurahan Jatim 2025, Juri Provinsi Disambut di Ruang Sidang Balaikota
- calendar_month Kamis, 5 Jun 2025

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (Foto: Agung)
Peweimalang.com, Kota Malang – Pemerintah Kota Malang secara resmi menerima kunjungan tim juri penilaian lapangan Lomba Desa dan Kelurahan (Lomdeskel), tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2025. Penyambutan di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Kamis (5/6/2025), dipimpin langsung Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Penilaian itu, rangkaian perlombaan desa dan kelurahan bertema: “Desa dan Kelurahan Swasembada Menuju Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara”. Yang menekankan pentingnya kemandirian desa dan kelurahan, dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di era baru.
Wali Kota Wahyu menegaskan, inovasi teknologi informasi (TI), menjadi salah satu aspek penting dalam penilaian. Karena dinilai mampu mendorong peningkatan pelayanan publik, yang lebih efisien dan responsif.
“Kami telah membuat sejumlah terobosan berbasis partisipasi masyarakat, termasuk menghadirkan aplikasi Sambat Online sebagai sarana pengaduan yang terintegrasi,” jelas Wahyu.
Ia juga berharap, momentum penilaian ini dapat menjadi dorongan bagi seluruh perangkat daerah, untuk terus berinovasi dan memperkuat pelayanan publik yang proaktif. Wahyu sangat optimis terhadap capaian Kelurahan Bunulrejo, yang mewakili Kota Malang dalam ajang bergengsi ini.
Menurutnya, kelurahan tersebut kini telah mencapai tahap akhir penilaian dan menunjukkan kesiapan yang matang dalam berbagai aspek.
“Kami yakin penyusunan dan pelaksanaan program di Kelurahan Bunulrejo, telah sesuai dengan kenyataan di lapangan.”
“Semangat kolaboratif dan partisipatif masyarakat menjadi modal kuat dalam mendukung kemajuan Kota Malang,” tegasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto, turut memberikan apresiasi terhadap capaian Kelurahan Bunulrejo, yang berhasil masuk dalam tiga besar nominasi dari 28 peserta.
“Alhamdulillah, Kelurahan Bunulrejo telah memenuhi ekspektasi kami dan berhasil lolos sebagai salah satu dari tiga besar terbaik,” ungkap Budi.
Inovasi yang dihadirkan Kelurahan Bunulrejo, hingga masuk tiga besar seperti, aplikasi Sambat Online untuk pengaduan warga, sistem Siarah sebagai inovasi administrasi deteksi kerawanan wilayah. Serta program urban farming yang mengintegrasikan peternakan di tengah lingkungan kota.
“Inovasi-inovasi ini luar biasa dan mencerminkan semangat kemandirian serta kreativitas kelurahan dalam menjawab tantangan perkotaan,” ujarnya.
Pihaknya menegaskan, proses penilaian Lomdeskel 2025 mencakup indikator keuangan, pendanaan, pembangunan berkelanjutan, serta ketahanan pangan. Hal ini dinilai sejalan dengan visi nasional dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dari desa.
“Penilaian ini juga sejalan dengan arah kebijakan Presiden untuk mendorong swasembada pangan, energi, penguatan ekonomi kreatif, serta transformasi ekonomi hijau,” tambah Budi. (*)
- Penulis: Agung Budi
- Editor: PWI Malang Raya
- Sumber: Wawancara
Saat ini belum ada komentar