BPBD Kabupaten Malang Antisipasi Sembilan Desa Rawan Kekeringan
- calendar_month Rab, 3 Sep 2025

Personel Polres Malang saat mengisi air bersih di ember plastik milik warga desa di Kabupaten Malang yang alami kekeringan.
Peweimalang.com, Kabupaten Malang – Wilayah Kabupaten Malang sudah menunjukkan tanda-tanda adanya kekeringan, sehingga ada beberapa di wilayah kabupaten setempat mulai kekurangan air bersih. Dengan menunjukkan tanda-tanda kekeringan, maka Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memantau desa-desa yang terancam kekeringan.
Menurut, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Rabu (3/9), kepada wartawan, pihaknya sejak beberapa hari terakhir ini melakukan monitoring terhadap desa-desa yang rawan kekeringan. Sementara, ada sembilan desa yang tersebar di tujuh kecamatan, yang menjadi sasaran monitoring. Seperti Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Desa Segaran dan Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Desa Ringinsari dan Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
“Dari sekian desa, ada satu sumur yang kini airnya mulai surut yang tidak lama akan mongering, yakni di Desa Ringinsari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Sehingga dengan mulai adanya kekeringan di desa tersebut, maka BPBD akan melakukan droping air bersih menggunakan truk tangka,” ujarnya.
Sementara, kata Sadono, desa-desa yang saat itu langganan kekurangan air bersih ketika musim kemarau, kini sudah terpasang proyek pipanisasi, yang di salurkan dari sumber air yanmg sumbernya cukup besar. Sedangkan di Desa Ringinsari sebenarnya ada fasilitas penampungan air milik Perumda Tirta Kanjuruhan untuk kepentingan pipanisasi di wilayah tersebut. Namun belum semua wilayah di desa itu terjangkau pipa. Tapi hingga kini belum ada tindakan yang diambil. Karena wilayah yang tersedia sumur kini mengalami kekeringan, namun tidak terjangkau proyrk pipanisasi.
“Proyek pinasisasi tersebut masih dalam radius 3 kilometer dari sumber mata air yang layak digunakan. Jika lebih dari radius itu, tentunya sudah kesulitan air, maka sudah masuk kering kritis, sehingga kita lakukan tindakan droping air berssih,” tuturnya.(*).
- Penulis: Redaksi
- Editor: PWI Malang Raya
Saat ini belum ada komentar