UMM Gelar Kuliah Tamu Bersama Wakil Ketua Pengawas Danantara
- calendar_month Kam, 23 Okt 2025

Waketum Dewas Danantara Prof. Dr. Muliaman Darmansyah Hadad, Ph.D., saat mengisi Studium Generale di UMM.
Peweimalang.com, Kota Malang – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gelar Studium Generale atau kuliah tamu bersama Wakil Ketua Pengawas Danantara, Prof. Dr. Muliaman Darmansyah Hadad, Ph.D. Kegiatan ini digelar di Basement UMM Dome, Kamis (23/10/2025).
Prof. Muliaman menegaskan komitmen Danantara dalam pertumbuhan ekonomi dan Pendidikan. Ia menekankan pentingnya pemahaman publik terhadap kehadiran Danantara sebagai instrumen strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan.
“Saya kemari untuk sosialisasi Danantara agar bisa dipahami bahwa Danantara bisa menjadi harapan untuk mendorong ekonomi yang lebih tinggi di masa depan,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Danantara sedang melakukan kajian terhadap sejumlah aset milik negara yang dikelola oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) dan Bank Mandiri. Hal ini diperuntukkan untuk kapitalisasi menjadi sumber pembiayaan produktif.
“Danantara tidak hanya sebagai pengelola aset, melainkan juga menjadi wadah investasi berbagai sektor strategis,” ujarnya.
Ia menyebutkan sudah ada 23 area seperti bidang energi, pangan. Khusus tahun ini, sudah dilakukan di Garuda.
“Kita punya banyak peluang investasi di berbagai bidang. Tinggal bagaimana proyeksi dirancang agar memberikan manfaat besar bagi kemajuan dunia pendidikan,” tambah Mulaiman.
Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, S.E., M.Si menyambut baik langkah ini. Menurutnya, Danantara merupakan sumber dana produktif diluar APBN yang sangat dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Aset-aset negara menjadi investasi produktif. Jadi sumber dana produktif diluar APBN yang paling penting sebenarnya adalah dari Danantara ini,” jelasnya.
Prof. Nazaruddin menambahkan bahwa Danantara berbentuk sovereign wealth fund yang bersumber dari upaya memproduktifkan aset-aset negara, terutama aset BUMN. Dana tersebut dapat diarahkan untuk investasi yang berdampak langsung.
“APBN paling tinggikan pertumbuhan ekonominya 4-5 persen. Tapi dana produktif lain diharapkan bisa melakukan akselerasi lebih cepat,”, ucapnya.
Lebih lanjut, Prof. Nazaruddin menilai Danantara bisa memiliki peluang besar dalam mendukung pengembangan pendidikan, riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.
Danantara dinilai dapat menjadi funding alternatif bagi pengembangan akademik dan dunia pendidikan.
“Akademi kurang lebih sama juga dengan korporasi yang punya akademi, seperti Sampoerna Foundation dan sebagainya. Berarti dia akan menjadi lembaga yang bisa menyiapkan pendanaan untuk mengakselerasi pendidikan,” imbuhnya.
Mengenai mengaitkan perguruan tinggi yang diluar negeri, Nazaruddin menjelaskan bahkan kaitannya bisa menyekolahkan putra putri Indonesia ke tempat sekolah yang lebih baik dari sisi kualifikasi mutu untuk memperkaya variasi keahlian.
“Nantikan ada di investment managementnya kan ada untuk pengembangan riset. Jadi, kapitalisasi termasuk pengembangan industri,” tutup Rektor UMM itu.
- Penulis: Agung Budi
- Editor: Redaksi PWI Malang Raya

















Saat ini belum ada komentar