Arema FC Tahan Imbang 1-1 PSIM Yogyakarta
- calendar_month 18 jam yang lalu

TOP SKOR: Dalberto Luan Belo harus ditempel ketat Ramos Mingo, agar tidak bisa leluasa bergerak. Striker asal Brasil itu mencetak satu gol ke gawang PSIM Yogyakarta. (Foto: Arema Official)
Peweimalang.com, Kota Malang – Berhasil menahan imbang PSIM Yogyakarta, di Stadion Sultan Agung, Bantul, bisa saja disebut sebagai kemenangan bagi Arema FC.
Bagaimana tidak, turun di pekan kedua Super League musim 2025/2026, pada Sabtu (16/8/2025) sore, Arema FC harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-53.
Itu setelah Yann Motta diusir wasit Candra, karena melanggar Corfe Deri Antony yang sudah tinggal one on one dengan kiper Adi Satryo.
Padahal sebelumnya wasit Candra hanya memberikan kartu kuning untuk pemain bernomor punggung 5 itu. Tetapi setelah melihat review on field dari VAR, wasit Candra mengubah keputusannya. Kartu kuning dibatalkan dan kartu merah dikeluarkan.
Meski demikian, bukan perkara mudah bagi PSIM Yogyakarta untuk menjebol gawang Arema FC. Sekalipun tim Laskar Mataram itu unggul dari jumlah pemain. Bahkan mereka tidak mampu mencetak gol hingga laga usai.
‘Beruntung’ ada gol bunuh diri dari Roberto ‘Betinho’ Pimenta Vinagre Filho. Saat laga berada di menit ke-87, tendangan lambung Norberto Ezequiel Vidal yang mengarah ke gawang Arema FC, coba dibelokkan Betinho dengan tandukan kepala.
Sayangnya arah bola tidak sampai keluar lapangan di sisi kiri gawang Arema FC. Melainkan justru masuk ke pojok kiri gawang. Adi Satryo hanya bisa mati langkah melihat bola berbelok arah tersebut.
Terlepas dari gol bunuh diri tersebut, penampilan mantan kiper PSS Sleman itu, pantas mendapat acungan jempol. Berkali-kali kiper 26 tahun itu berhasil menyelamatkan gawang Singo Edan dari gempuran PSIM Yogyakarta.
Selain itu, benteng Arema FC juga layak mendapat perhatian khusus. Pertahanan gerendel yang coba diterapkan pelatih Marcos Santos, membuat pemain PSIM terpaksa banyak melepas tendangan jarak jauh.
Ze Valente dan kawan-kawan, benar-benar kesulitan untuk bisa menembus hingga kotak penalti Arema FC.
Pun umpang-umpan lambung yang terus diperagakan dengan memanfaatkan dua sektor sayap mereka, terlalu mudah untuk diantisipasi pemain belakang Arema FC.
Apalagi setelah Arema FC bermain dengan 10 pemain, Marcos Santos membuat dua pergantian pemain yang cukup ampuh. Valdeci Moreira da Silva ditarik keluar, Anwar Rifai dimasukkan untuk memperkuat lini belakang.
Sedangkan posisi Bayu Setiawan yang juga ditarik keluar, diisi oleh Luiz Gustavo Conde. Ian Puleio yang dimasukkan, ditarik ke kanan duet dengan Achmad Maulana Syarif.
Sebelumnya saat kedua tim masih bermain lengkap, permainan lebih banyak berada di tengah lapangan.
Kondisi lapangan di Stadion Sultan Agung yang tidak rata dan keras, membuat laju bola sulit dikendalikan. Berkali-kali pemain yang mencoba mendribel bola, terpaksa harus kecewa karena sering kehilangan bola.
Gol Arema FC sendiri, tercipta di menit ke-41. Lewat tendangan penalti yang diambil Dalberto Luan Belo.
Penalti diberikan karena dalam skema tendangan penjuru, kapten tim PSIM Yogyakarta, Reva Adi Utama, terlihat menarik kaos Luiz Gustavo. Wasit Candra pun langsung menunjuk titik putih penalti, tanpa harus melihat VAR.
Dengan hasil imbang 1-1 tersebut, membuat Arema FC untuk sementara waktu berada di puncak klasemen dengan empat poin.
Sebenarnya poin yang sama juga didapatkan PSIM Yogyakarta dan Malut United. Tetapi Arema FC lebih unggul agregat gol dibandingkan dua tim tersebut.
- Penulis: Raindrata
- Editor: Redaksi PWI Malang Raya
Saat ini belum ada komentar